PALEMBANG, SUMEKS.CO - Bandara Internasional Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang menyatakan siap menyesuaikan layanan Posko Pengendalian Angkutan Lebaran 2023.
Executive General Manager (EGM) PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Iwan Winaya Mahdar mengatakan, Posko Pengendalian Angkutan Lebaran 2023, akan dipasang pada H-10 Idul Fitri 1444 H.
"Ini posko angkutan lebaran nanti kita siapkan secara bersamaan dari pemerintah H-10 sampai H+10 dan kita tinggal menyesuaikan itu dibuka secara nasional oleh Menteri Perhubungan," kata Iwan Winaya, kepada SUMEKS.CO, Minggu 2 April 2023.
Iwan Winaya mengatakan, posko lebaran itu terprogram dengan Kementerian Perhubungan.
BACA JUGA:PO Sinar Jaya Palembang, Tawarkan Tiket Rp280.000 untuk Semua Rute
BACA JUGA: Cek Harga Tiket Pesawat Garuda Hari ini, Program Spesial Lebaran Rute Palembang-Jakarta
“Jadi kalau nanti Kementerian Perhubungan sudah menetapkan umpan misalkan tanggal 2 April 2023. Ya, kita siapkan angkutan lebaran dan Kita akan menyesuaikan dari keperluan Posko Angkutan Lebaran," jelas Iwan Winaya.
Sementara itu, untuk jumlah angkutan sampai saat ini belum ada permintaan dari maskapai untuk extra flight atau penambahan frekuensi penerbangan juga belum ada.
"Biasanya kan ada dua minggu sebelum hari H. Prinsipnya untuk SMB II sudah siap apapun yang akan dimajukan ataupun dimundurkan cuti bersamanya, kita sudah menyiapkan Posko Angkutan Lebaran," ungkap Iwan Winaya.
Iwan Winaya menambahkan, selama ini setiap tahunnya posko pengedalian angkutan lebaran di Bandara Internasional SMB II Palembang melibatkan beberapa instansi dalam peningkatan pelayanan.
BACA JUGA:PGN Cari 11.000 Pelanggan Rumah Tangga di Kota Palembang
Antara lain Tim dari AOC, Perhubungan, Kementerian KKP, Polisi, TNI, Basarnas, Karantina Pertanian, Karantina Hewan, Custom Imigrasi Quarantina, AIRNAV, BNN.
"Ini tujuannya untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan penerbangan melakukan random check, pemeriksaan Narkoba kepada kru pesawat, petugas bandara, airlines, dan ground handling guna membangun kepercayaan (trust) kepada pengguna jasa bandara udara dengan terbang aman dan sehat," terangnya.(*)