INDRALAYA, SUMEKS.CO - Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar Mawardi diusung menjadi Ketua Pemuda Tani Nelayan Provinsi Sumatra Selatan (Sumsel) Periode 2023 sampai 2028.
Dengan didaulat sebagai ketua, Bupati Panca Mawardi dalam amanatnya mengharapkan agar pemuda pemudi jangan malu dan gengsi menjadi petani
Menurut suami Mikhailia ini bahwa alasannya mau menerima menjadi ketua pemuda tani nelayan Provinsi Sumsel bermula dari kakek, nenek dan ayahnya adalah petani yang perduli terhadap pertanian.
“Bukan hanya perduli saja terhadap pertanian, namun mereka sendiri sudah melakukannya sendiri untuk manfaat masyarakat dan tentunya kita ini ada 17 Kabupaten/Kota untuk KTNA pemuda yang ada dan mempercayai saya menjadi ketua pemuda tani nelayan Provinsi Sumsel,” Bupati Panca Mawardi, Rabu 15 Maret 2023.
BACA JUGA:Saat Makan Sahur, Lima Rumah Warga Desa Muara Karang, Empat Lawang, Terbakar
Panca juga berharap dukungan dari seluruh KTNA yang ada di Sumsel bagaimana dalam memetakan pertanian yang ada di provinsi sumsel.
“Saya juga berharap dukungan dari seluruh KTNA yang ada di Sumsel karena pemuda tani bukan hanya menanam dan memanen saja tapi bagaimana dari hulu sampai hilir dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya dibidang pertanian dan juga membuka seluas-luasnya lapangan pekerjaan,”ujarnya
Panca juga akan mengembangkan ditiap kecamatan untuk memetakan potensi hasil pertanian di Sumsel dari hulu sampai hilir dalam memenuhi bahan pokok dipasaran.
“Saya ingin memetakan potensi hasil pertanian disumsel dari hulu sampai hilirnya jangan sampai seperti bahan pokok sayurmayur mengambil dari provinsi lain dan disinilah bagaimna kita harus bisa memanfaatkan sumber daya alam kita dan Sumber Daya Manusia sesuai dengan program provinsi sumsel gerakan sumsel peduli pangan dengan melibatkan petani muda. Jadi jangan malu dan gengsi menjadi petani manfaatkan perkarangan yang ada,”jelasnya.
Soal kenaikan harga dan kelangkaan pupuk, Bupati Panca Mawardi meminta petani muda harus bisa mencari solusi sehingga tidak tergantung dengan hal tersebut.
“Petani muda harus bisa mencari solusi soal kenaikan dan kelangkaan pupuk agar tidak ketergantungan, kalau hanya mengandalkan bantuan pemerintah saja saya rasa tidak akan terpenuhi oleh karena itu petani muda harus memiliki inovasi,”ujarnya.(*)