Saat di tanah suci, suami dan aku iseng-iseng membuatkan jadwal bagi jamaah haji untuk mendaki Jabal Nur dengan Gua Hira’ -nya.
“Nanti, Wak Ripin cukup di lereng saja, ya, tak usah ikut ke puncak,” kataku
Setelah sampai di puncak, kaget kami, Wak Ripin dan istrinya tengah tersenyum menyongsong kami yang terengah-engah.
BACA JUGA:150 Jemaah Haji Reguler Asal Ogan Ilir Berhak Melunasi Biaya Haji Tahun 2023
Ya Allah, kekurangan pada matanya tak membuatnya buta saat melangkah.
Merenung aku, teringat selalu akan kisah di depan mata kami, betapa kelebihan yang diberikan Allah sepantasnya banyak kita syukuri dan dimanfaatkan untuk kemaslatan umat.
Sebagai bulan madrasah, Ramadhan siap mengingatkan kita betapa banyak orang yang berkekurangan.
BACA JUGA:Masjid Al-Muhajirin OPI Jakabaring Palembang Sediakan Takjil Tiap Hari
Termasuk tak punya apa-apa saat sahur dan berbuka. Dan tangan kita ditunggu untuk mengetuk rumah mereka, berbagi dan membagi cahaya kebahagiaan. (*)