Masyarakat ekonomi lemah yang selama ini jadi pembeli juga bakal terimbas.
Harapannya, pemerintah bisa membatalkan larangan itu.
“Hidup sedang susah sekarang. Janganlah pemerintah keluarkan aturan yang makin menyusahkan kami rakyat kecil,” cetus Farida.
BACA JUGA:PTM, Pakaian Bekas Branded Diburu
BACA JUGA:Pakaian Bekas Kini Makin Diminati Warga Pedesaan
Dewi, pedagang pakaian BJ lainnya mengakui, masyarakat kalangan bawah merupakan “pelanggan” baju, celana hingga sepatu impor bekas yang secara harga memang murah. Baju dibandrol Rp15-20 ribu, celana pendek Rp25 ribu, dan baju perempuan Rp30 ribu.
Untuk kemeja Rp40-50 ribu. “Saya bisa dapat keuntungan Rp50-100 ribu sehari,” kata dia.
Dia dapatkan pakaian BJ itu dari bosnya. Dapat kabar kalau bisnis ini dilarang, dia tentu sangat tidak setuju.
“Sama saja pemerintah berusaha mematikan mata pencaharian kami,” imbuhnya. (yud)