Banyak barang yang telah diproduksi. Ada gantungan kunci, sandal, perhiasan kalung, jam dinding, keranjang, tempat minum, tempat pena, sarung bantal dan masih banyak lainnya.
BACA JUGA:Gerakan Anti Sampah “Yok Kita Gas”: BRI Sasar Pengelolaan Sampah Terpadu di Pasar Kesesi Pekalongan
”Barang dari olahan sampah anorganik ini dijual mulai Rp7.500 hingga Rp200 ribuan,” kata Cek Eli.
Dia mengembangkan kreativitasnya sejak tinggal di Jakarta.
“Kita fokus pembuatan barang dari bahan koran, karung goni serta sisa potongan kain,” tuturnya.
Istri RM Andi ini menambahkan, banyak sudah barang-barang yang diproduksi dari bahan kertas koran.
BACA JUGA:Gerakan Anti Sampah “Yok Kita Gas”: BRI Sasar Pengelolaan Sampah Terpadu di Pasar Kesesi Pekalongan
Proses pembuatannya, koran dipotong, lalu dilinting panjang.
Kemudian dibentuk menjadi berbagai barang seperti jam dinding, tempat pena, keranjang, nampan serta kalung. Untuk merekatkannya dengan lem.
Setelah dilem dan dijemur di bawah terik matahari selama satu hari.
“Kalau cuaca mendung, kita pakai kipas angin,” ucap perempuan yang menyandang gelar sarjana ekonomi itu.
BACA JUGA:Gerakan Anti Sampah “Yok Kita Gas”: BRI Sasar Pengelolaan Sampah Terpadu di Pasar Kesesi Pekalongan
Setelah lem kering, baru dicat. Untuk pembuatan setidaknya butuh waktu dua hari.