"Nah, kemampuan tersebut menentukan keberhasilan masa depan mereka," ujar Sutanto.
Sementara, kemampuan literasi dan numerasi tidak cukup hanya kemampuan dasar saja. Kemampuan tersebut harus mampu mencapai tahap berpikir tingkat tinggi.
"Jadi tidak hanya mengerti teks saja, tapi juga bisa sampai menelaah apa makna dalam teks tersebut," imbuhnya.
Sebagai informasi, 38 peserta Kampus Mengajar berasal dari 3 universitas di Palangkaraya.
BACA JUGA:Kapolda Jambi Berhasil Dievakuasi, Dibawa ke Posko Merangin Kemudian Langsung Diterbangkan ke Jambi
Yakni Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, dan Sekolah Tinggi Manajamen Informatika dan Komputer (STMIK) Palangkaraya.
Selama satu semester mereka akan mendampingi pembelajaran siswa dan mendapat pengakuan SKS.
"Semoga peserta bisa mengaktualisasikan ilmu dari perguruan tinggi dan mendapat pengalaman yang berharga untuk ke depannya," jelasnya.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Jayani menambahkan program Kampus Mengajar disambut baik.
BACA JUGA:Kemenkumham Babel Gelar Workshop SPIP dan Penerapan Manajemen Risiko
Sebab menjadi mitra guru dalam merancang strategi pembelajaran dan sebagai peningkatan literasi dan numerasi disekolah.
Mahasiswa yang mengikuti program ini akan kami distribusikan disekolah smp dan sd yang membutuhkan agak pinggiran.
Tantangan yang dihadapi adik-adik mahasiswa nanti seperti mengkondisikan guru-guru agar membuat pembelajaran menarik standar minimal serta guru bisa menggunakan platform merdeka belajar.
Sebagai informasi Asesmen nasional masih tidak begitu baik untuk kota palangkaraya, ini juga bagian tantangan mahasiswa yang ikut program ini.