Sedangkan pada program revitalisasi dilakukan terhadap 59 bahasa daerah di 22 provinsi.
Beberapa di antaranya adalah bahasa Gayo (Aceh), Bulungan (Kalimantan Utara), Bakumpai (Kalimantan Selatan), Ogan (Sumatera Selatan), Enggano (Bengkulu), Lampung (Lampung), Jawa dialek Jawa Timur (Jawa Timur), Pamona (Sulawesi Tengah), serta Moi dan Sough (Papua Barat).
Revitalisasi akan dilakukan antara lain dengan menyusun model pembelajaran bahasa daerah di masing-masing daerah.
BACA JUGA:Disdikbud OKU Timur Sempurnakan Kamus Bahasa Komering, Jadi Bahasa Pemersatu Bumi 1001 Puyang
Model pembelajaran tidak antar daerah tidak bisa disamakan karena kondisi masing-masing bahasa daerah berbeda,” tutup dia. (dod)