Mengenal Tanaman Porang, Komoditas Ekspor yang Mulai Dilirik Petani di Sumsel

Selasa 14-02-2023,12:40 WIB
Reporter : Rappi
Editor : Rappi Darmawan

PALEMBANG, SUMEKS.CO – Petani di beberapa daerah di Indonesia, seperti Sumatera Selatan (Sumsel) mulai menanam porang. 

Tanaman porang menghasilkan umbi yang kemudian dapat diolah menjadi bahan makanan pokok seperti tepung atau beras. 

Porang dapat panen dalam 7 bulan sejak ditanam. Agar cepat panen, yakni dengan menanam bibit porang dari umbi. 

Untuk tanaman porang yang ditanam dari biji, panen agak lama, berkisar antara 2 tahunan. 

BACA JUGA:Berkat Atap Jembatan di Desa Tanjung Raja, Petani Bisa Panen Padi 2 Kali Setahun, Bahkan Tiga Sampai Lima Kali

Saat ini porang sudah banyak ditanam petani dan banyak dibudidayakan di lahan yang luas. 

Namun jika tidak lahan yang luas, tanaman porang dapat ditanam di polybag.  Tanaman porang dapat diletakkan di pekarangan rumah. 

Pohon porang dapat tumbuh dengan tinggi mencapai 1,5 meter. Sangat tergantung dengan tingkat kesuburan tanah. Pada lahan yang bagus, mungkin pohon porang dapat tumbuh lebih tinggi lagi.

Tanaman porang, tidak seperti pohon lainnya yang memiliki dahan dan ranting. Porang ini memiliki batang semu yang sebenarnya tangkai daun tegak. 

BACA JUGA:Warga Bersyukur Jembatan Gantung Terpanjang di OKU Selatan Bisa Dilalui, Membantu Petani Keluarkan Hasil Bumi

Kulit pohon porang halus, berwarna hijau pucat dan putih yang belang-belang dan berkelok-kelok. Selintas seperti tanaman hias.

Dibalik hasilnya yang menjanjikan, memanam porang dibutuhkan modal yang tidak sedikit. Untuk lahan seluas 1 hektar diperlukan modal sekitar Rp70-80 juta. 

Perlu diketahui juga bahwa tanaman ini merupakan asli dari Indonesia dan banyak tumbuh di hutan-hutan Pulau Jawa. 

Bahkan di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, porang sudah menjadi komoditas primadona dan hasilnya diekspor ke beberapa negara. 

BACA JUGA:Diserang Antraknosa, Petani Cabai Setan Menjerit

Kategori :