Namun keesokan harinya ketika hal itu dilaporkan ke pihak BRI, uang nasabah tersebut malah hilang semua.
“Tidak mungkin hanya seorang OB bisa mengkses data nasabah, pasti ada keterlibatan pegawai di dalam,” ujarnya.
Nurhanas mengatakan, data sementara dari nasabah yang kehilangan uang di BRI Unit Tanjung Sakti itu diantaranya, Syukur sekitar Rp 90 juta, Mitiana Rp 147 juta, Kimli Rp 70 juta, Anhar Rp 49 juta Helen Rp 11 juta.
Pihaknya saat ini masih menghimpun, siapa saja korban dari kejahatan perbankan ini.
BACA JUGA:Pembobol Bank Asal Tulung Selapan Raup Rp500 Juta, Modal Handphone dan Suara Merdu
“Kita sudah berupaya melalui Kades, agar para korban melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian. Permasalahannya, korban enggan melapor karena ditakuti pihak bank jika melapor uang tersebut tidak akan kembali. Padahal walaupun tidak melapor, tidak ada pihak bank yang menjamin uang tersebut akan dikembalikan,” kata Nurhanas.
Hingga berita ini diturunkan, hingga Senin malam belum ada pihak BRI Unit Tanjung Sakti yang bisa dihubungi untuk dimintai konfirmasi terakit kasus ini.
“Ya memang benar, sudah heboh di sini. Kabarnya ada 20 korban, mayoritas warga Desa Sindang Panjang. Itu mungkin permainan orang dalam,” ujar Hendri, warga Sindang Panjang.(her/Lahat Pos)