KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Sebanyak 6 ekor sapi peternak asal Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dinyatakan positif penyakit Lumpy Skin Desease (LDS).
Dikatakan Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) OKI Ir Imlan Kairum melalui Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Sadi Purwanto SP MSi, untuk sapi sapi terjangkit penyakit LSD ini telah dilakukan karantina dan pengobatan.
Disbunnak menegaskan, langkah cepat dilakukan agar sapi tersebut cepat membaik dan tidak menularkan kepada sapi ternak lainnya.
"Sapi sapi yang terjangkit LSD jenisnya macam-macam. Ada Simental, Limosin, Bali dan lainnya," ungkap Sadi, kepada SUMEKS.CO, Kamis 2 Februari 2023.
BACA JUGA:Tahun Ini Dinas PRKP Hanya Pengadaan 69 Titik Lampu Jalan Untuk Semua Kecamatan di OKI
Diceritakan Sadi, sapi sapi yang positif terjangkit penyakit LSD merupakan pemilik ternak asal Desa Jaya Bakti Kecamatan Mesuji OKI. Terdiri dari 4 orang pemilik.
Sedangkan untuk ternak sapi pemilik dari Desa Sukapilih Kecamatan Pedamaran, sapi tidak dinyatakan positif hasil pemeriksaan.
"Keenam sapi dinyatakan positif LSD itu setelah dilakukan pemeriksaan sampelnya dikirimkan ke Balai Veteriner Lampung," katanya.
Sambungnya, sampel sapi terindikasi penyakit LSD ini dikirim 8 ekor sampel sapi. Tetapi hasilnya hanya 6 ekor sapi saja yang positif. Saat ini kondisi sapi sapi itu sudah berangsur membaik.
"Sapi sapi positif itu diobati kasih vitamin dan antibiotik. Untuk pertahankan tubuhnya. Kalau untuk vaksin khususnya belum ada," ujarnya.
Masih kata dia, penularan penyakit LSD pada sapi ini sebenarnya lebih gampang. Maka oleh karena dengan cepat dilakukan karantina atau dipisahkan dari sapi yang sehat. Kemudian segera diobati.
Namun ditegaskannya, penyakit LSD pada sapi tidak menular kepada manusia.
Sadi mengimbau kepada para peternak sapi untuk selalu menjaga kebersihan kandang, semprot disinfektan. Guna pencegahan penyakit LSD ini.
BACA JUGA:Cerita Korban Speed Boat yang Terbakar, Penumpang Langsung Melompat ke Laut Karena Panik