"Harapannya lokasi ini jadi objek wisata yang maju dan bisa memberikan pendapatan bagi masyarakat desa setempat," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, salah satu warga Desa Sepang, Indra Safri menjelaskan, lokasi itu disebut pantai kerikil karena memang ada kerikilnya.
Sebenarnya lokasi itu adalah hamparan rawa-rawa atau lebak tempat keseharian kerbau mandi.
Lanjutnya, hamparan lebak itu memang sangat luas sejauh mata memandang. Awalnya lokasi itu sering dijadikan muda mudi untuk bersantai atau pacaran, lalu sering foto-foto.
Rupanya, foto-fotonya viral di media sosial dengan memperlihatkan pemandangan lebak yang indah. Sehingga membuat masyarakat penasaran untuk kesana.
Akhirnya, lokasi lebak tempat kerbau bermain-main menjadi ramai setiap harinya. Khususnya sore hari dijadikan tempat spot berfoto selfie.
"Kalau keberadaan pantai kerikil ini sudah dari sebulan lalu sering ramai orang kesana. Tapi kalau baru bulan ini yang sangat ramai dan viral," jelasnya.
Diceritakan Indra, karena viral lokasi jadi bukan hanya warga Desa Sepang saja yang kesana melainkan masyarakat Desa Kecamatan lainnya juga.
BACA JUGA:Pilot Melihat Awan Tipis, Pesawat Tergelincir di Lapangan Terbang Melawak Beoga
Masih kata dia, karena terus ramai masyarakat yang datang, sehingga oleh warga setempat untuk masuk ke lokasi bagi pengunjung harus membayar Rp2.000 per orang.
Kemudian, warga juga menyediakan speed boat dan perahu getek bagi pengunjung yang ingin naik berkeliling Pantai Kerikil.
Tarifnya per orang sebesar Rp5.000 untuk naik perahu ketek dengan kapasitas penumpang sebanyak 5 orang.
Lalu untuk sewa speed boat sebesar Rp100.000 dengan kapasitas penumpang sebanyak 7 orang. Saat ini warga menyiapkan sebanyak 10 perahu getek dan 1 unit speed boat.
BACA JUGA:Pembangunan Underpass Simpang Charitas Palembang Dalam Kajian
"Selain berkeliling menyusuri rawa dengan perahu dan speed boat, pengunjung juga bisa bermain air karena rawanya dangkal dan ada kerikil termasuk berfoto dengan suasana rawa," ungkapnya.