Wamenkes Puji Teknologi RSJPD Harkit? Diagnostik Penyakit Jantung yang Super Cepat

Jumat 20-01-2023,15:42 WIB
Editor : Rahmat

BACA JUGA:Kanwil Kemenkumham Babel Harmonisasi Raperda Kabupaten Bangka

Menurutnya, hal ini sudah sejalan dengan implementasi pilar keenam transformasi kesehatan, yakni transformasi teknologi kesehataan yang mengedepankan pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan teknologi terkini untuk hasil yang lebih cepat dan akurat.

Direktur Utama RSJPD Harapan Kita, Iwan Dakota mengaku senang dengan kehadiran alat baru tersebut, karena sebagai RS Pusat Jantung tentu alat tersebut dapat menunjang pelayanan jantung dan pembuluh darah yang lebih maksimal.

''Alat ini jauh lebih cepat dibanding alat yang kita gunakan sebelumnya, bahkan 2 kali lebih cepat. Alat yang kita minta ini, tingkat akurasinya sangat tinggi dan paling mutakhir''.

Dengan waktu deteksi yang lebih singkat, Iwan berharap dapat memangkas waktu tunggu layanan jantung yang ada di RSJPD Harapan Kita.

''Dulunya 2 bulan dengan jumlah pasien harian sekitar 15-20 pasien, tapi ini tingkat ketepatannya lebih baik, kami mengharapkan waktu tunggu tidak terlalu lama, terlebih untuk mereka yang bergejala dan keluhan, bisa kita tangani lebih cepat,'' harapnya.

Selain MCST, RSJPD juga dilengkapi dengan pelayanan kesehataan dengan alat-alat kedokteran mutakhir lainnya seperti SPECT (Single Photon Emission Computed Tomography)/ Gamma Camera merupakan alat yang memanfaatkan teknologi nuklir untuk mendeteksi kelainan pada level molekuler di jaringan otot jantung melalui penggunaan kamera.

BACA JUGA:Bawa 1 Kilogram Sabu dari Sungai Lilin Tujuan Betung Banyuasin, Kurir Dibekuk di Parkiran Rumah Makan

RSJPD Harapan Kita juga dilengkapi dengan MRI dengan model Signa Voyager 1,5 Tesla dari GE yang merupakan salah satu alat MRI dengan teknologi tinggi berbasis Artificial Intelligence, waktu pemindaian yang lebih cepat dengan artefak yang minimal, serta teknologi air interior koil lebih ringan dan nyaman untuk pasien.

Selain alat-alat non-invasif, RSJPDHK dilengkapi juga dengan alat-alat invasif lainnya seperti Laboratorium Kateterisasi (cathlab) yang nantinya akan berjumlah 10 cathlab untuk menampung pasien yang kapasitasnya semakin meningkat di RSJPDHK.

Ada juga cathlab hybrid untuk kasus-kasus yang memerlukan kombinasi antara intervensi non bedah dan bedah terutama untuk kasus kasus pediatrik, kelainanjantung structural, dan kasus vaskular.

Diharapkan dengan alat-alat baru ini memberikan penanganan tata laksana yang lebih presisi sehingga masyarakat tidak perlu ke luar negeri untuk mendapatkan pemeriksaan jantung yang canggih, cukup di Indonesia.

Kategori :