Kue Tete ini berbahan dasar adonan tepung terigu, yang diberi warna hijau pandan. Bentuk kue Tete ini pun dibuat pipih pada pinggirannya namun dibagian tengah dibuat sedikit lebih menonjol.
BACA JUGA: Wajik Khas Palembang Kudapan Legendaris, Ternyata Bikinnya Simpel Lho!
Berbeda dengan namanya yang terkesan jorok, ternyata kue ini lezat dan gurih disantap selagi hangat ditemani dengan secangkir kopi.
3. Wedang Pejuh.
Wedang Pejuh adalah sejenis minuman khas Kota Kudus, yang berbahan dasar campuran Jeruk Pomelo, jahe, serai dan susu kental manis.
Cara membuatnya mudah, rebusan air ditambah dengan jahe dan sereh, setelah mendidih tuang dalam gelas dan campur dengan susu kental manis serta bulir jeruk pomelo.
4. Kue Peler Berdebu.
Secara bentuk, ternyata yang disebut dengan kue peler berdebu ini adalah kue klepon.
Hanya saja masyarakat yang tinggal di Kepulauan Seribu menyebutnya kue peler berdebu.
Disebut demikian karena teksturnya yang lembek, katanya. Mungkin banyak orang yang tidak tahu dan bingung asal usul nama kue ini. Satu hal yang jelas, kue Peler berdebu ini adalah kue klepon.
5. Es Dawet Jembut Ireng.
Mungkin ketika membaca nama minuman yang memiliki nama jorok ini akan merasa menjijikan.
BACA JUGA:7 Sambal Khas Nusantara yang Selalu Hadir di Meja Makan
Tapi, memang benar nama minuman segar ini adalah demikian. Padahal tidak ada perbedaan yang signifikan dengan es dawet lainnya.
Konon pemberian nama Jembut sendiri bukan berarti jorok, tapi merupakan singkatan dari salah satu daerah di Pulau Jawa yakni Jembatan Butuh, Kecamatan Butuh, Purworejo.