"Serta, kelanjutan Liga 2 yang sangat sulit diselesaikan sebelum Piala Dunia U-20 2023 yang dimulai pada 20 Mei 2023," ungkap Yunus Nusi.
BACA JUGA:Ini Alasan Mengapa Manajemen Sriwijaya FC Belum akan Memanggil Pemainnya
BACA JUGA:Skuad Sriwijaya FC Siap Arungi Laga Lanjutan Liga 2, Bek Rendi Siregar Sudah Fit
Yunus Nusi menjelaskan bahwa tidak dilanjutkannya Liga 2 juga disebabkan akibat kurang layaknya infrastruktur sesuai permintaan perbaikan dari tim transformasi sepak bola Indonesia.
"Kedua, juga karena rekomendasi dari tim transformasi sepak bola indonesia seusai tragedi Kanjuruhan terkait sarana dan prasarana yang masih banyak belum memenuhi syarat," ucap Yunus Nusi.
Selain itu, Peraturan Polisi Nomor 10 Tahun 2022 juga menjadi dasar PSSI dalam mengambil kebijakan terkait nasib Liga 2.
"Ketiga, kami sangat menghargai Perpol No. 10 tabun 2022 dan Perpol ini bagian dari penyempurnaan penyelenggaraan kompetisi yang baik," jelasnya.
BACA JUGA:Ini Alasan Mengapa Manajemen Sriwijaya FC Belum akan Memanggil Pemainnya
BACA JUGA:Skuad Sriwijaya FC Siap Arungi Laga Lanjutan Liga 2, Bek Rendi Siregar Sudah Fit
"Maka, kami harus menyesuaikan dengan Perpol dan Perpol mengamanatkan proses perizinan yang baru dengan memperhatikan periode waktu pemberitahuan, pengajuan rekomendasi dan izin, hingga bantuan pengamanan," terang Yunus Nusi
Nasib Liga 2 seperti sudah mulai jelas. Kompetisi kasta kedua di Indonesia, tidak dilanjutkan.
Disebutkan, Sekjen PSSI Yunus Nusi yang memimpin rapat mengatakan bahwa keputusan menghentikan Liga 2 karena beberapa faktor.
“Pertama asa surat dari 20 klub Liga 2 yang menginginkan kompetisi tidak dilanjutkan,”ujarnya.
BACA JUGA:Ini Alasan Mengapa Manajemen Sriwijaya FC Belum akan Memanggil Pemainnya
BACA JUGA:Skuad Sriwijaya FC Siap Arungi Laga Lanjutan Liga 2, Bek Rendi Siregar Sudah Fit
Selain itu, surat rekomendasi dari dari tin transformasi sepakbola Indonesia usai tragedi Kanjuruhan. “Terkait infrastruktur dan sumber daya yang belum memenuhi syarat,”tukasnya.