SUMEKS.CO - Sejarah panjang Bupati dan Wakil Bupati Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan. Adalah Ahmad Yani dan Juarsyah.
Pasangan yang diusung Partai Demokrat ini, terpilih pada pilkada 2018 lalu dan diberi amanah memimpin Kabupaten Muara Enim hingga 5 tahun kedepan.
Namun pada tahun 2019, prahara korupsi memakan korban. Ahmad Yani terseret kasus suap pengembangan 16 proyek anggaran 2019. Sang bupati terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Alhasil, setelah melalui proses persidangan yang panjang, Ahmad Yani dinyatakan bersalah dan dihukum penjarah oleh pengadilan. Sebagai penggantinya, Wakil Bupati Juarsah pun diangkat sebagai Plt Bupati Muara Enim hingga dilantik menjadi bupati depenitif.
BACA JUGA:Pelantikan Wabup Muara Enim, Gubernur Sumsel Tunggu Masukan
Hanya saja, pengusutan kasus yang menjerat Ahmad Yani tidak berahir sampai dipenjarahnya sang bupati Ahmad Yani.
KPK terus melakukan pengembangan ke semua pihak yang terlibat. Ahirnya, anggota legislatifpun ikut terseret. Mereka di dakwa ikut berperan dan menikmati uang haram itu.
Tak selesai sampai disitu, kasus ini terus merayap hingga menyeret wakil bupati yang sudah diangkat menjadi bupati depenitif yaitu Juarsah.
Hanya berselang tidak lebih dari satu tahun, Juarsah pun terseret dan dinyatakan bersalah hingga masuk penjara.
BACA JUGA:Tolak Pelantikan Wabup Muara Enim, Ratusan Massa Geruduk Kantor Gubernur Sumsel
Akibatnya, terjadi kekosongan pemerintahan di Pemkab Muara Enim. Kehilangan 2 pimpinan yang dipilih langsung oleh rakyat tidak boleh menghentikan roda pemerintahan.
Gubernur Sumsel H Herman Deru pada 2020 menunjuk Sekda Pemprov Sumsel H Nasrun Umar sebagai Pj Bupati Muara Enim selama hampir dua tahun. Nasrun Umar pun memimpin sampai memasuki usia pensiun pada awal tahun 2022 lalu.
Lagi, Gubernur Sumsel Herman Deru mengangkat pejabat Pemprov sebagai Pj Bupati Muara Enim. Pilihan jatuh pada Kurniawan. Mantan Plt Sekda Pemerintah Kota Palembang ditunjuk Herman Deru sebagai Pj Bupati Muara Enim menggantikan Nasrun Umar.
Gonjang ganjing politik terus berkecamuk di Muara Enim. Terobosan hukum dan politik dilakukan Partai Demokrat selaku pengusung Ahmad Yani-Juarsah. Mereka mendesak ada wakil bupati depenitif.
BACA JUGA:Pemkab Muara Enim Siapkan 3 Tempat Logistik Pemilu