Beliau adalah Puyang Pelawe. Sala satu peninggalannya yaitu senjata kujur yang hingga kini masih tersimpan.
Konon Kujur peninggal Puyang Pelawe dirawat seorang toko masyarakat Dusun Tanjun Enim sebagai bentuk penghargaan kepada beliau.
Secara filosofi, Kujur berasal dari kata Jujur. Kejujuran selalu ditanamkan Puyang Pelawe, sebagai wujud meneladani Rosulullah yaitu Al Amin (Jujur dan bisa dipercaya).
Kujur memiliki gagang yang panjang, lurus dengan garis yang tegas meruncing dan tajam pada kedua sisi.
Kabupaten Muara Enim merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan. Ibukota kabupaten adalah kota Muara Enim.
Secara geografis terletak pada posisi antara 4o – 6o Lintang Selatan dan 104o – 106o Bujur Timur. Berbatasan dengan Kota Prabumulih.
Masyarakat Muara Enim berbicara dengan Bahasa Melayu Dialek Enim dipakai dalam wilayah Kecamatan Tanjung Agung dan Perwakilan Kecamatan Lawang Kidul.
Kabupaten ini terdiri atas 10 kecamatan dan delapan perwakilan kecamatan. Pemakaian Bahasa Melayu Dialek Enim tercantum 29 desa dan tiga kelurahan.(*)