Kolaborasi Lintas Sektor Tingkatkan Peran dan Pemberdayaan Perempuan pada Komunitas Perkebunan Kelapa Sawit

Rabu 02-11-2022,13:00 WIB
Editor : Rahmat

SEKAYU, SUMEKS.CO – Yayasan CARE Peduli (YCP) dan PT. Cargill Indonesia bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Banyuasin hari ini menegaskan komitmen pembangunan kapasitas petani sawit perempuan melalui Program Pemberdayaan Perempuan pada Komunitas Kelapa Sawit di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Peluncuran program ini diresmikan melalui penandatanganan Nota Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Banyuasin dan Yayasan CARE Peduli.

Program yang menempatkan fokus pada pemberdayaan perempuan ini akan dilaksanakan selama 3 tahun, dan diimplementasikan di 13 Desa di 3 Kecamatan yaitu: Sungai Lilin, Keluang dan Tungkal Jaya.

Indonesia merupakan produsen dan konsumen komoditas minyak sawit terbesar di dunia menjadikan sektor perkebunan kelapa sawit sebagai backbone pembangunan ekonomi negara.

BACA JUGA:5 Manfaat Buah Carica untuk Kesehatan yang Harus Anda Ketahui

Pada tahun 2021, produksi komoditas ini mencapai sekitar 46,2 juta metrik ton (MMT) yang menyumbang 57% dari produksi dunia.

Sektor ini juga merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja dan merupakan sumber mata pencaharian utama bagi masyarakat Indonesia; terdapat 2,67 juta kepala keluarga, dan 50% merupakan petani sawit perempuan.

Drs. Safaruddin, MSi, Asisten III Bidang Administrasi Umum Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Banyuasin, mengatakan “Program pemberdayaan perempuan pada komunitas perkebunan kelapa sawit selaras dengan kebijakan dan rencana strategis Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Banyuasin. Kami menyambut baik komitmen yang diinisiasi oleh Cargill dan Yayasan CARE Peduli. Harapan kami, program ini akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan kapasitas dan kesejahteraan ekonomi masyarakat, serta terwujudnya keadilan gender di Kabupaten Musi Banyuasin.”

Keterlibatan perempuan di sektor perkebunan kelapa sawit menunjukkan perempuan memainkan peran sentral serta berkontribusi terhadap pembangunan negara.

BACA JUGA:Sidang Kasus Hutan Desa Darmo, JPU Tegaskan Pemeriksaan Terdakwa Sesuai Prosedur

Namun, perempuan pada sektor ini kerap kali mengalami berbagai hambatan sepertiketerbatasan akses ke sumber daya keuangan, pengetahuan, dan teknologi, serta kesenjangan upah antara petani sawit laki-laki dan perempuan.

Selain itu, perempuan di sektor perkebunan juga rentan mengalami pelecehan seksual, dan kekerasan seksual. Sehingga dibutuhkan praktik perlindungan dan pemberdayaan perempuan yang berkelanjutan.

Anton Asmara, President Director PT Hindoli, unit usaha kelapa sawit milik Cargill di Kabupaten Musi Banyuasin mengatakan “Melalui kemitraan dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Musi Banyuasin dan Yayasan CARE Peduli, kami berharap dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap penghidupan perempuan di komunitas kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin, dan kami menghargai dukungan pemerintah daerah terhadap program ini. Perempuan memainkan peran penting di masyarakat, dan kami percaya dengan bekerja sama, kita akan mampu meningkatkan peluang ekonomi bagi perempuan dan meningkatkan kesejahteraan mereka dan keluarganya.”

Bonaria Siahaan, CEO Yayasan CARE Peduli, mengatakan “Keterlibatan dan kontribusi petani perempuan terhadap industri kelapa sawit nasional signifikan. Untuk itu, penerapan program pemberdayaan perempuan pada komunitas perkebunan kelapa sawit di Musi Banyuasin dilakukan dengan pendekatan ketahanan holistik yang bersifat kolaboratif dan inklusif. Kesetaraan gender dalam pendekatan ini sangat penting. Sehingga, setiap kegiatan dalam program ini akan berfokus memperkuat suara perempuan, mengoptimalkan peran dan keterlibatan laki-laki dan anak laki-laki, penerapan good governance yang inklusif, serta membangun ketangguhan masyarakat khususnya perempuan dalam menghadapi resiko dan tantangan.”

BACA JUGA:Pemilik Gudang Pengolahan BBM Ilegal di Kertapati yang Digerebek Polda Sumsel Warga Bandung

Kategori :