Sayangnya sampai jabatan Le Cocq de Ville berakhir dan Belanda pergi dari Indonesia tidak pernah terealisasi.
Kemudian pada masa kemerdekaan muncul kembali gagasan itu.
DPRD Peralihan Kota Besar Palembang kembali mengusulkan lagi pembangunan jembatan.
BACA JUGA:5 Jembatan Terpanjang dan Ikonik di Pulau Sumatera, Ampera Peringkat Kelima
BACA JUGA:Lift di Tower Jembatan Ampera Sudah Ada Sejak Awal Berdiri
Itu dilakukan saat sidang pleno yang berlangsung pada 29 Oktober 1956.
Pembangunan jembatan ini terbilang cukup nekat.
Karena saat itu anggaran dimiliki Kota Palembang modal awal sekitar Rp 30.000.
Kemudian tahun 1957, dibentuk panitia pembangunan.
BACA JUGA:5 Jembatan Terpanjang dan Ikonik di Pulau Sumatera, Ampera Peringkat Kelima
BACA JUGA:Lift di Tower Jembatan Ampera Sudah Ada Sejak Awal Berdiri
Terdiri dari Penguasa Perang Komando Daerah Militer IV/Sriwijaya, Harun Sohar.