PALEMBANG, SUMEKS.CO – KB suntik menjadi alat kontrasepsi yang paling banyak di digunakan masyarakat Sumatera Selatan untuk menjaga jarak kelahiran.
Pada KB suntik, hormon akan disuntikan ke tubuh pengguna. Selanjutnya hormon tersebut bertugas untuk mencegah ovulasi (pelepasan sel telur) di masa subur.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan pengguna suntikan KB pada tahun 2019 sebanyak 600.074 orang, tahun 2020 berjumlah 595.772 orang dan tahun 2021 596.362 orang.
Sedangkan di Kota Palembang sendiri pada tahun 2019 ada 80.432 orang yang menggunakan KB suntik, pada tahun 2020 ada 81.496 dan tahun 2021 berjumlah 81.885.
BACA JUGA:Pemberian Izin Konstruksi Reklame di Palembang, Tunggu Rekomendasi KPK
Setelah suntikan, jenis kontrasepsi yang paling banyak digunakan masyarakat Sumatera Selatan yaitu implan.
Alat kontrasepsi ini dipasangkan di bawah kulit lengan atas berbentuk kapsul silastik yang lentur. Setiap kapsul berisi hormon levernorgestril yang dapat mencegah terjadinya kehamilan.
Dimana pengguna alat ini di Sumatera Selatan pada 2019 sebanyak 330.992 orang, tahun 2020 berjumlah 344.381 orang dan tahun 2021 ada 341.378 orang.
Pada urutan selanjutnya, jenis kontrasepsi yang disenangi masyarakat Sumatera Selatan adalah pil.
BACA JUGA:Nah! Ketahanan Pangan 1 Kota di Sumatera Selatan di Kategori Rentan, 3 Kabupaten Agak Tahan
Pada tahun 2019 berjumlah 295.952 orang, tahun 2020 sebanyak 298.842 orang dan tahun 2021 ada 284.283 orang.
Sementara kontrasepsi yang paling sedikit digunakan yaitu Metode Operasi Pria (MOP) atau lebih dikenal dengan vasektomi.
Cara kerjanya dilakukan dengan memotong vasa deferensia atau pipa yang menyalurkan sperma dari testis menuju uretra.
Pada 2019 hanya 6.068 orang yang menggunakan, tahun 2020 ada 6.258 orang dan tahun 2021 sebanyak 5.649 orang.
BACA JUGA:Ini yang Bikin Volume Sampah Meningkat di Awal Tahun 2023, DLHK Kota Palembang Bertindak