Melalui momen ini ia berharap, bambu dapat dimanfaatkan dan diperkenalkan lebih baik kepada masyarakat. Ia juga memiliki secercah harapan di masa mendatang, “semoga suatu saat UGM dapat membangun bangunan bambu yang bagus, lekat dengan Indonesia, dan dapat menjadi nilai tambah bagi masyarakat.”
Ashar sendiri mulai bersentuhan dengan bambu pada tahun 2008, Ketika ia bekerja sama dalam pembangunan sekolah alam internasional yang seluruh bangunannya menggunakan bambu di Bali. Dari awal kerja sama tersebut ia kenal dengan para penggiat bambu. Sampai saat ini Ashar telah bekerja sama dengan penggiat bambu untuk membuat bangunan bambu, tak hanya di Indonesia bahkan di beberapa negara seperti Belgia, Cina, dan India. (*)