Delapan Pahlawan yang Namanya Diabadikan Sebagai Nama Jalan di Kota Palembang

Senin 28-11-2022,13:47 WIB
Reporter : Dheny Wahyudi
Editor : Rappi Darmawan

Nama Islamnya adalah Abdul Hamid dan setelah ayahnya naik takhta, Bendara Raden Mas Antawirya diwisuda sebagai pangeran dengan nama Bendara Pangeran Harya Dipanegara.

Jl Inspektur Marzuki 

Inspektur Marzuki adalah pahlawan nasional yang lahir dan besar di Kwitang, Jakarta Pusat. Dikenal dengan karya-karyanya yang menjadi lagu wajib nasional.

Karya pertamanya berjudul O Sarinah, dibuat Ismail saat umur 17 tahun. Lagu ini menggambarkan kehidupan masyarakat di masa penjajahan Belanda.

Ismail Marzuki aktif dalam orkes radio pada masa penjajahan Jepang dan melanjutkan musiknya di RRI. 

BACA JUGA:16 Pejabat yang Pernah Mempimpin Sumsel, Dua Jadi Pemimpin Terlama

Sebagai bentuk penghormatan atas jasa dan karyanya, pemerintah juga membangun pusat seni dan budaya dengan namanya di Jakarta Pusat.

Jl Kapten A Rivai 

Jalan Kapten A Rivai sangat dikenal warga Kota Palembang, karena menjadi kawasan pusat pemerintahan dan bisnis. 

Kapten A Rivai adalah nama seorang Kapten Kapal Tampomas tahun 1981 dan peristiwanya sempat diabadikan dalam buku karangan Buya Hamka.

Padahal Kapten A Rivai itu sesungguhnya asli dari Sumatera Selatan dan salah satu sosok penting dalam pertempuran perang lima hari lima malam di Kota Palembang.

BACA JUGA:Pempek, Makanan Asli Palembang Bukan dari Cina

Namanya tak pernah terukir di literatur sejarah Indonesia. Sosok heroik Kapten A Rivai, nekat kabur dari rumah sakit dalam kondisi terluka mengusir Belanda dalam waktu lima hari lima malam pada 1-5 Januari 1947.

Jl Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II 

Sultan Mahmud Badaruddin II bernama asli Raden Hasan Pangeran Ratu. Seorang pemimpin kelahiran Palembang pada 1767 silam, dan memimpin perang saat masa Kesultanan Palembang Darussalam.

Semasa hidup, beliau dikenal sebagai sosok pejuang yang menjaga bangsa terutama Bumi Sriwijaya.

Kategori :