PALEMBANG, SUMEKS.CO - Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) khususnya Kota Palembang, menyimpan banyak jejak sejarah yang ditinggalkan oleh sosok proklamator kemerdekaan RI sekaligus presiden pertama RI Ir Soekarno.
Konon, sosok sang proklamator bersama sang istri Inggit Ginarsih pernah singgah di rumah salah satu pejuang kemerdekaan bernama H Anang. Lokasi di Jalan KHA Azhari Kelurahan 3-4 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang.
Diceritakan Abdurrahman cucu dari H Anang, sekitar tahun 1940-an menjelang proklamasi kemerdekaan RI, Soekarno bersama istri Inggit Ginarsih sengaja singgah di rumah bergaya arsitektur Belanda tersebut. DIkarenakan, undangan dari salah satu sahabatnya bernama Raden Panani, pasca diasingkan dari Bengkulu sebelum sang presiden ke Jakarta.
"Dahulu Raden Panani ini, sengaja didatangkan dari Jawa sebagai salah satu pengajar di organisasi Muhammadiyah. Lalu diangkat sebagai anak oleh kakek saya H Anang, dan kebetulan Raden Panani ini sahabat dekat dengan Soekarno," kata pria paruh baya ini bercerita kepada SUMEKS.CO, Sabtu 26 November 2022.
BACA JUGA:Kawah Tengkurep, Tempat Pemakaman Raja Pertama Palembang dan Keturunan
Dia mengungkapkan, rumah yang biasa masyarakat sekitar menyebutnya sebagai rumah Depok ini, dibangun sekitar tahun 1938 oleh kakeknya H Anang yang memiliki usaha ekspor impor karet dan kopi. Sekaligus salah satu tokoh pejuang organisasi Islam Muhammadiyah di Kota Palembang.
Menurut cerita yang dia dapatkan dari orang tuanya terdahulu, pada waktu itu selepas pengasingan di Bengkulu, Soekarno beserta istri singgah ke Palembang. Mulanya berkumpul di rumah para guru Muhammadiyah termasuk Raden Panani yang lokasinya tidak jauh dari lokasi rumah singgah tersebut.
Namun lanjutnya, oleh Raden Panani sebelum bertolak ke Sumatera Barat dan ke Pulau Jawa diajak ke rumah orang tua angkatnya (H Anang) terlebih dahulu.
"Konon, beliau beserta istri juga sempat diajak makan bersama di rumah milik H Anang lainnya yang terletak persis dibelakang rumah ini, pak Soekarno itu hobi sayur kangkung dan belut goreng," selorohnya bercerita.
Lebih lanjut berdasarkan cerita ibunya, Abdurrahman mengatakan Soekarno jatuh hati dengan Fatmawati juga bermula dari keluarga H Anang ternyata kenal dekat dengan ayah kandung Fatmawati bernama Hasan Din, yang sama-sama aktif sebagai sesepuh di organisasi Islam Muhammadiyah.
BACA JUGA:Kampung Air, Tempat Wisata Alam Instagramable di Palembang
Menurutnya, saat itu Fatmawati semasa gadisnya di organisasi remaja putri Muhammadiyah yakni Nasyiatul Aisyiah sangat aktif, dan sering bertemu dengan H Anang. Sehingga dari situ juga Soekarno pun akhirnya menaruh hati dan menikahi ibu kandung Megawati Soekarno Putri.
Dibeberkannya, pernah dahulu Megawati Soekarno Putri beserta keluarga napak tilas sejarah orangtuanya di Palembang. Namun tidak sampai mampir ke rumah singgah tersebut, melainkan napak tilas ke Lorong Tangga Raja Kelurahan 2 Ulu.
"Sebab menurut versi lainnya, sebelum ke rumah singgah ini, Soekarno beserta rombongan dari Bengkulu ke Palembang naik kereta api. Lalu dengan menggunakan perahu turun di salah satu rumah warga di pinggiran sungai Musi Lorong Tangga Raja Kelurahan 2 Ulu. Jadi napak tilas Megawati saat itu hanya sampai disana saja, tidak sampai kesini," tuturnya.
Menurutnya tidak banyak bukti jejak sejarah baik itu berupa foto ataupun dokumen lainnya yang dia dapatkan dari rumah singgah. Dikarenakan pada waktu itu Soekarno hanya singgah sebentar saja, sementara tempat berkumpulnya Soekarno dengan para guru termasuk sahabatnya Raden Panani juga sudah banyak direnovasi.