Angkat tangan lainnya ke bagian payudara yang ingin anda periksa, Kemudian, dengan tangan yang lain, rasakan seluruh bagian payudara dan carilah benjolan di sana.
Kemudian periksa puting dengan gerakan memutar. Lanjutkan dari dada bagian atas, dekat tulang selangka, dari area tulang dada hingga ketiak.
Langkah terakhir dalam SADARI adalah meremas puting dengan lembut untuk memeriksa keluarnya cairan.
3. SADARI sambil berbaring
Pada posisi terlentang, jaringan payudara tersebar merata di sepanjang dinding dada, sehingga lebih mudah untuk merasakan benjolan.
Sebelum menyentuh payudara, letakkan bantal di bawah lengan kanan dan angkat lengan. Dengan tangan kiri, gunakan tiga ibu jari untuk membuat gerakan melingkar di seluruh permukaan dada.
Gunakan tekanan ringan, sedang dan berat untuk menekan seluruh area dada.
Peras puting dengan lembut lalu periksa apakah ada kebocoran atau benjolan. Lakukan gerakan yang sama dengan kedua payudara.
BACA JUGA:Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur, Rusak Berat Rp50 Juta, Sedang Rp 25 Juta
Anda juga dapat menggerakkan jari secara vertikal ke atas dan ke bawah seperti sedang memijat payudara.
Metode ini biasanya menyisir seluruh jaringan payudara dari depan ke belakang. Selain payudara, periksa juga area di atas dada, terutama di dekat tulang selangka dan ketiak.
SADARI merupakan tes yang harus dilakukan sesegera mungkin setelah pubertas. Pemeriksaan ini juga harus dilakukan secara rutin untuk mendeteksi dini kanker payudara, apalagi risiko kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia.
Waktu terbaik untuk melakukan SADARI adalah 7-10 hari setelah haid. Selama ini, payudara masih dalam keadaan normal.
Sementara itu, akibat perubahan kadar hormon, anda mungkin mengalami benjolan dan payudara mungkin terasa kencang selama beberapa hari sebelum dan sesudah haid. Ini normal dan menghilang saat masa subur berakhir.(*)