MUARA ENIM, SUMEKS.CO - Pembangunan tembok penahan tanah atau talud yang antara Jembatan Enim I dan Jembatan Enim II resmi dimulai, Senin 21 November 2022.
Groundbreaking sendiri diresmikan langsung oleh Gubernur Sumsel H Herman Deru bersama Pj Bupati Muara Enim Kurniawan AP MSi bersama dengan direksi PT Bukit Asam dan jajaran forkopimda.
Pj Bupati Muara Enim Kurniawan Ap MSi, mengatakan groundbreaking pembangunan talud merupakan salah satu rangkaian dalam peringatan HUT Kabupaten Muara Enim 76 tahun.
“Talud yang akan dibangun sepanjang 1.890 meter ini memiliki nilai proyek Rp106.060.000.000 yang berasal dari dana hibah daerah bantuan peran serta perusahaan yaitu PT Bukit Asam (PTBA),” ujarnya.
BACA JUGA:HD Akan Evaluasi Perusahaan dan Angkutan Batubara
Pembangunan talud ini dituangkan dalam naskah perjanjian hibah daerah antara PTBA dengan Pemerintah Kabupaten Muara Enim.
Tujuan pembangunan ini yaitu selain untuk penataan kota Muara Enim sebagai ibukota kabupaten menjadi kota yang lebih indah bersih dan rapi.
“Maka keberadaan dinding penahan tanah ini juga sebagai upaya untuk melindungi masyarakat di bantaran sungai Enim dari bahaya longsor dan pengerutan atau abrasi sungai,” tuturnya.
Dirinya juga mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Sumsel atas dukungan dalam pembangunan Jembatan Ujan Mas Lama melalui Bantuan Gubernur (Bangub) tahun 2021 dan 2022 sebesar Rp21 Miliar.
BACA JUGA:Pinjaman Lunas, Sertifikat Tanah Tak Dikembalikan, Oknum Ketua Gapoktan Dilaporkan ke Polisi
“Atas inisiasi dan petunjuk bapak gubernur pula Alhamdulillah Dinas PUBM Provinsi Sumatera Selatan telah mendapatkan bantuan hibah dari Kementerian PUPR untuk penambahan dua unit rangka baja jembatan dengan bentang 40 meter di Jembatan Ujan Mas Lama yang ditargetkan jembatan ini dapat selesai di tahun 2023 mendatang,” bebernya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel H Herman Deru, mengatakan Kabupaten Muara Enim merupakan kabupaten yang mendapatkan perhatian dari PTBA karena memang berada diwilayah kerjanya.
“Kalau kita hitung dari APBD Muara Enim mungkin pembangunan talud ini hanya sebatas khayalan karena dananya sangat besar Rp106 miliar, beruntung kita saat ini bisa membangunnya,” terangnya.
Dirinya berharap, pembangunan talud ini akan berjalan dengan lancar dan bermanfaat khususnya bagi masyarakat di sekitar tepian sungai. “Pembangunan ini merupakan kemanfaatan yang jangka panjang mengingat debit air yang tidak terprediksi apabila hujan di uluan sungai,” bebernya.
BACA JUGA:Pinjaman Lunas, Sertifikat Tanah Tak Dikembalikan, Oknum Ketua Gapoktan Dilaporkan ke Polisi