JAKARTA, SUMEKS.CO — Kepala BP2MI Benny Rhamdani sangat terpukul dengan tragedi tenggelamnya kapal speedboat di perairan Batam, Kepulauan Riau, Selasa, 15 November 2022 sekitar pukul 01.00 WIB.
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menyebut bahwa kapal tersebut mengangkut 8 orang penumpang yang terdiri dari 5 orang dewasa, satu orang anak umur 4 tahun dan 2 awak kapal.
Dalam peristiwa tersebut, sudah ditemukan empat orang, tiga diantaranya meninggal dunia dan sisanya masih dalam pencarian.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Gempa 6.8 Magnitudo Guncang Enggano Bengkulu
“Saya ucapkan belasungkawa kepada keluarga korban yang meninggal atas kejadian ini, semoga diberikan ketabahan. Bagi korban yang dinyatakan hilang semoga cepat ditemukan,” kata Benny dalam konferensi per di Kantor BP2MI, Jakarta, Jumat (18/11) malam.
“Saya juga mengucapkan terimakasih kepada Tim SAR Gabungan yaitu Kan SAR Tanjungpinang, Pos SAR Batam, Ditpolair Polda Kepri, Ditpolair Baharkam Polri, TNI AL, PLP Tanjung Uban dan masyarakat setempat yang turut membantu pencarian para korban,” ucap Benny.
Benny sangat menyayangkan peristiwa pahit ini harus terulang kembali di tengah negara melalui lembaga yang Ia pimpin itu gencar memberantas sindikat dan mafia-mafia penyaluran PMI ilegal yang tidak bertanggung jawab.
BACA JUGA:Ikuti Google Map di Prabumulih, Mobil yang Ditumpangi Satu Keluarga Disambar Kereta Api
Padahal kata dia, pemerintah melalui BP2MI terus menerus mendorong proses penempatan secara resmi dengan mempersiapkan anak anak bangsa yang wajib mengikuti pelatihan dan wajib memiliki dokumen termasuk keterampilan dibidangnya.
“Apa yang terjadi dengan peristiwa tenggelamnya kapal speedboat yang membawa PMI yang diduga dipekerjakan secara ilegal di Malaysia ini membuktikan bahwa praktek dari sindikat penempatan ilegal terus di lakukan ini adalah cara-cara yang sangat mengganggu kerja negara yang selama ini fokus pada penempatan resmi,” ujaranya.
Benny menuturkan, di negara berdaulat yang berpegang teguh pada hukum seperti Indonesia, dia tidak akan mau kalah dan tunduk terhadap mafia-mafia yang hanya mencari keuntungan dan menindas sekelompok manusia demi keuntungan pribadinya.
BACA JUGA:SesKemenKopUKM Sebut Ada 10 Ide Pokok Sebagai Penyempurna UU Perkoperasian
Dia menegaskan, kejadian ini adalah sebuah kejahatan yang tertentu tidak boleh kalah dengan sekelompok orang yang berpesta pora terus menerus mengambil keuntungan dari bisnis kotor dengan memperjual belikan dan memperdagangkan anak-anak bangsa.
“Kita tidak akan tolerir dan sikap BP2MI jelas bahwa perang terhadap sindikat penempatan ilegal ini dan akan terus kita lawan dan tidak akan pernah berhenti,” tegasnya.
Ia berjanji, dalam upaya pemberantasan mafia tidak akan ada kata menyerah dan lelah. Ia meyakini apa yang dia lakukan saat ini adalah ibadah dan jihad hidup yang nyata dalam menjaga setiap hak warga negara sesuai tugas yang diembannya.