OKI, SUMEKS.CO - Bupati Ogan Komering Ilir (OKI) H Iskandar, SE membuka kejuaraan Pencak Silat IPSI OKI Open Tahun 2022 di Padepokan PSHT Cabang OKI, Desa Dabuk Rejo Kecamatan Lempuing, Sabtu 12 November 2022.
Dalam kesempatan tersebut Bupati mengajak masyarakat agar mengenalkan seni bela diri Pencak Silat sebagai warisan leluhur ke sejak usia dini kepada anak-anak
"Sebagai warisan leluhur yang bersifat positif, sudah sepantasnya jika Pencak Silat diajarkan di usia dini serta kepada generasi muda penerus bangsa demi menjaga kelestarian Pencak Silat itu sendiri," ujar Bupati Iskandar.
Bupati Iskandar mengatakan bahwa pencak silat merupakan salah satu jati diri bangsa yang sudah sepatutnya dibanggakan.
BACA JUGA:Pemkab OKI Gelar Seleksi Terbuka dan Uji Kompetensi Pejabat Administrator
"Setiap bangsa pasti memiliki warisan yang dapat dibanggakan, termasuk bangsa indonesia yang terdiri dari ribuan suku memiliki banyak warisan dari para leluhur baik berupa budaya, adat istiadat bahkan sampai pada pola hidup, dan salah satu warisan bangsa Indonesia adalah pencak silat. Pencak Silat sudah menjadi jati diri bangsa Indonesia yang sangat dan harus kita banggakan," tegas Iskandar.
Atas nama Pribadi dan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Bupati Iskandar menyambut baik diadakannya kejuaran Pencak Silat ini sebagai bentuk pembinaan dan peningkatan prestasi guna mencari bibit-bibit baru pencak silat, dengan harapan akan hadir atlet pencak silat yang handal dari Kabupaten OKI ke depan.
Kejuaraan ini sendiri diikuti oleh pendekar-pendekar pencak silat dari seluruh perguruan silat yang ada di Ogan Komering Ilir untuk memperebutkan Piala Bupati Ogan Komering Ilir.
Suatu hal yang penting dalam kejuaraan ini adalah semangat untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa. Menang atau kalah bukanlah suatu tujuan utama, melainkan untuk saling mengenal dan memperkaya hasanah pencak silat, serta membina dan melatih jiwa sportivitas.
BACA JUGA:Temui Pengurus Perhiptani, Bupati OKI Ajak Tingkatkan Kesejahteraan Petani
"Saya berpesan agar para atlet dan para pendukung untuk menjunjung tinggi sportivitas. Menjaga kondusivitas dan jangan sampai terjadi perselisihan antar perguruan," pungkas Iskandar. (*)