Kawasan Sekanak Dikenal Sebagai Pusat Pemerintahan Sultan Palembang

Jumat 11-11-2022,15:38 WIB
Reporter : M Naba Anwar
Editor : Dendi Romi

PALEMBANG, SUMEKS.CO - Sekanak Lambidaro menjadi destinasi wisata baru di Palembang, setelah diresmikannya Car Free Night (CFN) Sekanak Lambidaro oleh Wali Kota Palembang, H Harnojoyo pada 2 September 2022 lalu.

SUMEKS.CO merangkum sejarah Sekanak Lambidaro yang kini menjadi destinasi wisata baru di Palembang, berdasarkan penjelasan Sejarahwan Sumsel, RM Ali Hanafiah alias Mang Amin.

Mang Amin menjelaskan, Sekanak merupakan salah satu daerah di kota Palembang yang memiliki nilai atau sejarah historis, terutama pada lokasi bangunan tua pada masanya. Terdapat beberapa objek atau peninggalan di daerah Sekanak ini masih ada sampai sekarang.

"Sekanak itu merupakan sebuah kata yang menarik bagi orang luar. Sekanak sekarang merupakan suatu kawasan yang sudah tertata sedemikian rupa dengan sangat bagus," jelas Mang Amin kepada SUMEKS.CO, Jumat 11 November 2022.

BACA JUGA:Sekanak Lambidaro Tutup Tanpa Sosialisasi, Warga Kecewa

Lanjut Mang Amin, daerah Sekanak pada masanya merupakan pusat pemerintahan ketika zaman sultan-sultan Palembang berkuasa.

"Sekanak itu saat dahulu kalau kita berdiri di jembatan itu, maka sebelah ilir atau sebelah Barat dari tempat kito berdiri menghadap ke Sungai Musi itu akan ado Keraton Kuto Besak di situ lebih kurang 200 meter, itu tempat artinya pusat pemerintahan ketika sultan-sultan Palembang masih berkuasa," ucapnya.

Dari Sekanak lebih kurang 200 meter ke arah Timur atau ke arah Ulu tempat bermukimnya kerabat-kerabat kesultanan. Tak jauh dari Sekanak ada jalan Depaten, dinamakan Jl Depaten karena di situ bermukim kerabat-kerabat kesultanan.

"Artinya di sana di Depaten itu tempat bermukimnyo Pangeran Adipati II, adik kandung Sultan Mahmud Badaruddin II," ujar mang Amin.

BACA JUGA:Dinas PUPR Kesulitan Tangani Sekanak Lambidaro

Bahkan di sana juga ada Pangeran Adipati Abdurrahman, Disebutkan Mang Amin, dari Sekanak lebih kurang 200 meter ke arah Timur atau ke arah Ulu tempat bermukimnya kerabat-kerabat kesultanan.

Jadi, jika berbicara mengenai kawasan Sekanak, yang tinggal di sana tidak ada orang luar dari Palembang.

"Ada dia bersaudara, saudara sepupu atau misan, terus ke bawah, terus ke bawah, jadi dipucuknyo sano satu moyang mereka," ungkap Mang Amin.

Masih kata Mang Amin, singkat cerita tidak ada orang pendatang yang tinggal di kawasan Sekanak pada kala itu.

"Jadi guguk inilah yang disebut wong Palembang sanak, satu dengan yang lain tuh ado hubungan keluargo," jelas Mang Amin.

Kategori :