JAKARTA, SUMEKS.CO - Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) melalui Pandu Digital berkolaborasi dengan Jawara Internet Sehat ICT Watch Indonesia melaksanakan Seminar Nasional Sektor Pendidikan untuk mengenalkan dan menguatkan nilai kompetensi digital pemuda Indonesia berdasarkan 4 pilar Literasi Digital.
Kegiatan yang mengusung tema "Pemuda Indonesia Makin Cakap Digital" dilaksanakan bersamaan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 2022 secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting dan Youtube Pandu Digital Indonesia. Seminar Nasional ini dihadiri secara virtual oleh kurang lebih 100 peserta.
Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 yang lalu, didapatkan skor atau tingkat literasi digital masyarakat Indonesia sebesar 3.49 dari 5.00.
Berdasarkan skor tersebut, tingkat literasi digital di Indonesia berada dalam kategori “sedang”. Kegiatan seminar literasi digital di lingkungan pendidikan merupakan salah satu upaya Kemenkominfo dalam mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan menuju Indonesia #MakinCakapDigital.
BACA JUGA:Abdul Rosyid Jabat Kepala Kantor Kemenag Palembang
Kegiatan Seminar Nasional dibuka oleh Koordinator Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan, Bambang Tri Santoso, yang menyatakan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan, pengalaman dan kecakapan digital para pemuda Indonesia.
Kemenkominfo RI juga turut berupaya dalam menyatukan Indonesia dengan memperluas akses internet dan pemanfaatan teknologi informasi, agar masyarakat Indonesia mendapatkan hak yang sama.
Upaya-upaya tersebut dikemas melalui program-program literasi digital yang menjadi prioritas utama Kemenkominfo RI dalam menciptakan masyarakat yang #MakinCakapDigital.
Beliau melanjutkan, "Kami berharap teman-teman pemuda yang berada di sini, mempunyai semangat yang luar biasa untuk mendorong kemajuan Indonesia melalui kemampuan kecakapan digitalnya."
Kegiatan ini dibagi menjadi dua sesi yang diisi oleh materi mengenai 4 pilar Literasi Digital, yaitu Kecakapan Digital, Keamanan Digital, Budaya Digital dan Etika Digital. Materi pertama tentang Rekam Jejak di Ruang Digital disampaikan oleh Agus Indira, Pandu Digital Madya Indonesia.
Dalam paparannya, Agus menyampaikan bahwa segala aktivitas dan interaksi yang dilakukan seseorang di ruang digital dapat menjadi sebuah bukti yang berpotensi untuk dicari, dicuri, dipublikasi dan diikuti oleh orang lain. Ia juga memberikan beberapa tips dalam menjaga dan memahami rekam jejak digital, yaitu;
- Selalu unggah hal positif.
- Cermat dan jeli menganalisis di aktivitas internet.
- Berpikir kembali sebelum mengunggah postingan.
- Melakukan verifikasi dalam menerima dan menyebarkan informasi.
“Kesimpulannya, jejak digital ini akan selalu ada. Untuk itu, ketika kamu membangun sebuah akun di media sosial, kamu punya pilihan rekam jejak seperti apa yang ingin kamu bangun dan tinggalkan?” tegasnya.
Pemaparan materi berikutnya dilanjutkan oleh Jawara Internet Sehat Jabodetabek, Tiara Lestari, mengenai kecakapan digital. Digitalisasi membuka peluang dan kesempatan yang sangat luas untuk menghasilkan produktivitas. Seperti munculnya beragam profesi dan bidang usaha baru seperti content creator, software engineering, social media specialist, dan lain sebagainya.
BACA JUGA:Salat Khusuf saat Gerhana Bulan Total, Nabi Muhammad Menganjurkan Amalan ini