6 Permainan Anak Tradisional yang Hampir Dilupakan

Selasa 08-11-2022,08:41 WIB
Reporter : Edy Handoko
Editor : Rappi Darmawan

Tiap grup memilih suatu tempat sebagai markas, biasanya sebuah tiang, batu atau pilar sebagai benteng.

Tujuan utama permainan ini adalah untuk menyerang dan mengambil alih benteng  lawan dengan menyentuh tiang atau pilar yang telah dipilih oleh lawan dan meneriakkan kata benteng. 

Sama seperti kelereng, permainan beregu ini juga sudah sangat jarang dimainkan. Ada gak yang anak sekarang yang tahu permainan ini? 

BACA JUGA:Hati-hati Gagal Ginjal Akut pada Anak, Ini Gejalanya

Tungkupan

Permainan tradisional biasa dimainkan beramai-ramai. Setelah hompimpa, akan ada satu orang yang harus menutup mata dengan tangannya. Setelah hitungan kesepuluh, pemain lainnya bersembunyi.

Tugas dari orang yang berjaga tersebut harus mencari pemain lain yang bersembunyi.

Jika yang berjaga menemukan pemain lainnya, maka dia harus segera berlari menuju tempat yang dijaga sebelumnya seraya mengucapkan sen.

Orang pertama kali ditemukan, maka akan bertugas bergantian berjaga ditempat yang telah ditentukan.

BACA JUGA:PT TeL Serahkan Beasiswa bagi Anak Karyawan

Jika tidak berhasil menemukan persembunyian temannya, maka yang berjaga tetap pada orang yang jaga diawal. Sebagai hukuman. 

 

Yeye

Selanjutnya Yeye. Permainan ini menggunakan tali atau karet yang disambung sehingga menjadi panjang.

Permainan ini juga sering dimainkan di sekolah-sekolah. Cara memainkannya yakni, dua pemain masing-masing memegang ujung tali atau karet yang digunakan untuk main. Lalu satu orang pemain lainnya melompat melangkahi tali tersebut jangan sampai terkena kaki. 

Jika kaki tersangkut ditali, atau pemainnya tidak kuat melanjutkan permainan, itu artinya si pemain kalah. 

Kategori :