Harga Karet Terus Menurun, Sawit Naik

Senin 07-11-2022,15:55 WIB
Reporter : Ozy
Editor : Rahmat

MUARA ENIM, SUMEKS.CO - Para petani karet di Kabupaten Muara Enim mengeluh. Pasalnya, harga Karet pada Minggu ini mengalami penurunan. Begitupun harga Sawit, meski naik namun tidak signifikan.

"Harga karet dan sawit sekarang setiap hari terus mengalami penurunan dari pada naik, lebih mahal harga beras ketimbang harga karet dan sawit. Kami petani ini tidak tahu apa penyebabnya," ujar Sulbahri (56) salah seorang petani Karet  dari Desa Darmo, Kecamatan Lawang Kidul ini, Senin 7 November 2022.

Menurut Sulbahri bahwa untuk harga jual karet dan sawit di pasaran hari ini secara umum mengalami penurunan. Seperti untuk karet mingguan dari harga Rp7.600 perkg turun menjadi Rp6.300 perkg. Begitupun untuk karet bulanan dari Rp10.700 per kg turun menjadi Rp10.300 perkg. "Kalau harga di pasaran itu pasti berbeda-beda di setiap daerah, tapi kalu ditempat saya hari ini seperti inilah harganya," pungkasnya.

Hal senada dikatakan Herman (62) dan Rusdin (62) warga Desa Banu Ayu, Kecamatan Empat Petulai Dangku,  mengatakan bahwa secara umum harga karet memang mengalami penurunan. Saat ini, untuk harga karet Mingguan Rp7.800 per kg, dan kalau untuk bulanan Rp7.900 per kg. Dan kalau sebelumnya harga karet sempat Rp10 ribu per kg. Adanya penurunan ini, tentu kami berharap harga Karet naik kembali minimal satu kg Karet bisa setara dengan harga 1 kg beras.

BACA JUGA:2 Kepala Dinas di Kabupaten Musi Rawas Utara 'Dicopot' Gegara Lampu Jalan dan Data Penerima Bansos Hilang

"Kalau sekarang harga beras sudah Rp9 ribu - Rp12 ribu per kg, tergantung kualitasnya. Kami tidak neko-neko harganya sama dengan beras itu sudah cukup untuk makan keluarga sehari-hari," harapnya.

Sedangkan menurut salah satu petani Sawit Makmur Maryanto (55) warga Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim, bahwa untuk beberapa hari ini harga beli sawit naik sedikit dari Rp2.120 per TBS (Tandan Buah Segar) naik menjadi Rp2.170 per TBS. Namun meski naik tetapi tidak signifikan karena hanya Rp50. "Bila dibandingkan dengan biaya produksi, itu tidak sebanding lagi. Tentu kita berharap harga komoditi sawit untuk terus naik minimal bisa menutupi biaya operasional," katanya.(*)

 

 

Kategori :