SUMEKS.CO – Kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak hingga kini masih menjadi momok yang menakutkan. Terlebih terhadap para orang tua yang merasa pernah memberikan obat-obatan mengandung bahan berbahaya kepada anaknya.
Teranyar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI merilis obat parasetamol sirup dan drop yang mengandung bahan berbahaya. Seperti cairan Etilen Glikol (EG), Dietilen Glikol (DEG) dan Etilen Glikol Butil Ether (EGBE).
Kandungan cairan tersebut disinyalir melebihi ambang batas aman di atas 0,1 persen sehingga sangat berbahaya bagi ginjal.
Ketiga jenis parasetamol tersebut adalah sebagian kecil dari produk keluaran PT Afifarma. Yakni:
1. Paracetamol Drops, obat demam dan sakit kepala. Jenis ini dalam kemasan dus dan botol 15ml.
2. Paracetamol Syrup Rasa Peppermint, obat pusing dan demam dengan kemasan dus, botol plastik 60ml.
3. Vipcol Syrup, obat batuk dan flu. Kemasan dus, botol plastic 60ml.
BACA JUGA:Operasi Premanisme, Kapolda Sumsel: Ini Jawaban Keresahan Masyarakat di Nomor Bantuan Polisi
Ironisnya, dari penelusuran sumeks.co di sejumlah apotik di kawasan Kota Palembang, nomor satu dari tiga jenis parasetamol tersebut adalah obat parasetamol yang paling sering dicari alias paling laris.
“Rata-rata orang yang cari obat demam anak carinya sanmol atau parasetamol drops. Kita juga stoknya selalu ada,” ungkap seorang penjaga apotik yang enggan disebutkan namanya.
Selain merek tersebut memang banyak dicari, ternyata petugas jaga apotik juga lebih sering menganjurkan penggunaan paracetamol drops tersebut.
“Terus terang aja yang paling banyak diminati merek sanmol. Tapi kalau pas sedang kosong, kami menawarkan merek paracetamol drops,” ujarnya.
BACA JUGA:7 Hidden Gems Air Terjun di Sumsel, Sayang Kalau Dilewatkan
Kepala BPOM RI, Penny Kusumastuti Lukito dalam keterangan resmi, Selasa, 1 November 2022 menegaskan, semua produk sirup dari PT Afifarma yang mengandung cairan terindikasi bahaya tersebut untuk segera dilakukan penghentian proses produksi dan distribusi. Selain itu juga melakukan penarikan dan pemusnahan.
“Üntuk produsen dikenakan sanksi administrative wajib melakukan penarikan dan pemusnahan produk. Pendalaman juga dilakukan untuk memastikan danya pelanggaran atau dugaan tindak pidana mengenai cemaran terhadap obat sirup ini,” terang Penny.
Sebagaimana diketahui, dalam dua bulan terakhir, gagal ginjal akut pada anak tengah menjadi perhatian. Tentu saja kasus ini dikatakan telah menyerang ratusan anak di Indonesia dan kasus makin hari terus bertambah.
Namun, Kementerian Kesehatan RI meminta orang tua untuk tetap tenang dan tidak panik. Orang tua juga harus waspada jika anak mereka menunjukkan gejala gagal ginjal akut berikut ini.
BACA JUGA:Operasi Premanisme Hari Kedua, Jatanras Polda Sumsel Amankan 33 Orang
Gagal ginjal akut pada anak adalah suatu kondisi dimana ginjal mengalami kerusakan dan fungsinya menurun.
Seperti pada orang dewasa, penyakit ginjal pada anak-anak muncul secara tiba-tiba dan dapat memburuk selama berjam-jam atau berhari-hari.
Misalnya, gagal ginjal akut pada anak usia 6 bulan hingga 18 tahun, terutama anak kecil, saat ini sedang menjadi sorotan.
Ciri Gejala Gagal Ginjal Akut pada Anak
Pada umumnya gejala gagal ginjal akut pada anak saat ini biasanya sama dengan penyakit ginjal lainnya.
Dilansir dari channel YouTube IDAI TV, dr. Henny Adriani, Sp.A(K) mengatakan, gejala gagal ginjal akut pada anak diawali dengan penurunan produksi urin.
Pernyataan serupa diberikan oleh Dr. M Syahril selaku juru bicara Kementerian Kesehatan.
BACA JUGA:Selewengkan Dana BOK, Bendahara Puskesmas Sukarami Jadi Pesakitan
Ia mengatakan bahwa anak ini mengalami gagal ginjal akut, gejala khasnya adalah penurunan jumlah urin secara tiba-tiba.
Itulah mengapa penting bagi orang tua untuk terus memantau intensitas buang air kecil dan perhatikan warna urin kecil, apakah kental atau cokelat.
Idealnya, anak-anak buang air kecil hingga 6-8 kali sehari. Saat anak tumbuh, ia sering bolak-balik buang air kecil sekitar 6-7 kali sehari.
Selain jarang buang air kecil pada anak, ada beberapa gejala gagal ginjal akut pada anak yang harus Anda waspadai, seperti berikut diantaranya demam, diare, penyakit pernapasan seperti batuk atau pilek, mual dan muntah.
BACA JUGA:Semarang Tuan Rumah Rakernas, Wako Palembang Ketua Presidium
Dalam kasus yang lebih serius, anak mungkin memiliki gejala seperti, pengeringan, tubuh membengkak, bernapas dengan cepat dan dalam. Terjadi kegagalan elektrolit, kejang, tekanan darah tinggi.
Jika menemukan gejala tersebut pada anak, segera periksakan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk menadapatkan penanganan lebih lanjut.(*)