Saat berita ini dilansir tercatat telah terkumpul dana umat senilai Rp 778 juta dari 574 orang donatur di laman kitabisa.com/pesantrenamerika. Rencana pendirian pesantren menempati lahan seluas 7,4 hektar di negara bagian Connecticut.
Imam Shamsi Ali menuturkan pentingnya dukungan untuk mendirikan pusat pendidikan Islam di Amerika.
Jika bicara pendidikan Islam di USA, kata dia, masih belum ditemui pusat pendidikan Islam yang dikelola oleh muslim Indonesia.
Pesantren pertama Amerika
BACA JUGA:Densus 88 Antiteror Tangkap 3 Terduga Teroris di Sumenep
“Padahal terbukti bahwa muslim Indonesia memiliki warna dakwah yang khas dan unik dari yang disampaikan oleh komunitas muslim asal Pakistan ataupun dari Timur Tengah.
Setelah berkeliling ke beberapa tempat, saya menemukan lokasi yang Insha Allah tepat untuk dijadikan pesantren,” ujar Shamsi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (14/11).
Setelah berdiskusi dengan land lord (pemilik lahan), dia diberi tenggat waktu untuk melunasi pembelian pada akhir November 2017. Jika tidak, lahan itu bisa diambil pihak lain.
“Untuk itu saya mengajak sahabat-sahabat semua untuk berkenan mendukung pesantren ini,” jelasnya.
BACA JUGA:Densus 88 Antiteror Tangkap 3 Terduga Teroris di Sumenep
Biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan lahan tersebut mencapai USD 1 juta atau setara Rp 13 miliar. Jumlah itu meliputi USD 750 ribu untuk pembelian lahan dan USD 250 ribu untuk pembersihan dan pengembangan lahan. Publik yang ingin turut membantu bisa mengirimkan donasi melalui kitabisa.com/pesantrenamerika.
“Di momen hari pahlawan ini, mari turut membantu mereka yang menjadi pahlawan dengan terus membagikan syiar Islam,” tegasnya. (*)