OGAN ILIR, SUMEKS.CO - Kejaksaan Negeri Ogan Ilir menerima pelimpahan berkas 11 tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi proyek refocusing Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tahun 2015 lalu dari Polda Sumsel.
Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Ogan Ilir, Julindra Purnama Jaya mengungkapkan, 11 tersangka tersebut merupakan 10 mantan Kepala Desa (Kades) di Ogan Ilir serta satu kontraktor dari CV Ringga Putra Pratama.
"Pembangunan fasilitas olahraga berupa tribun mini di lapangan sepakbola ini berada di 11 desa di wilayah Ogan Ilir," terang Julindra di dampingi Kasi Intelijen Kejari Ogan Ilir, Ario A Gopar, saat press release di Kantor Kejari Ogan Ilir, Rabu, 26 Oktober 2022.
Adapun 11 desa yang menjadi lokasi pembangunan tribun mini sepakbola, yakni, Desa Seritanjung, Desa Tanjung Tambak Baru, Desa Burai, Desa Tanjung Atap Barat, Desa Tanjung Pinang II, Desa Bangunjaya, Desa Tanjung Baru, Desa Tanjung Laut, Desa Sentul, Desa Tanjung Lalang, dan Desa Senuro Barat.
BACA JUGA:Pelantikan Kades Terpilih di Ogan Ilir Mulai 15 November, Dilakukan Per Desa
Dari 11 mantan Kades ini, terdapat satu desa yang tidak bisa dilanjutkan perkaranya yakni Desa Senuro Barat, dikarenakan sudah meninggal dunia. Dan secara otomatis, perkaranya gugur sesuai dengan Pasal 77 KUHAP.
"Atas kegiatan di 11 desa ini mengakibatkan kerugian negara sebesar Rp1.040.156.502,36," lanjut dia.
Disebutkan Julindra, masing-masing desa memiliki alokasi anggaran sebesar Rp 190 juta. Dalam penemuan penyidikan, fisik bangunan tidak sesuai dengan rancangan anggaran pembangunan.
"Para tersangka ditahan selama 20 hari sembari kita menyiapkan berkas dakwaan untuk selanjutnya kita serahkan ke Pengadilan Tipikor," katanya lagi.
BACA JUGA:Turunkan Angka Stunting, Pemkab Ogan Ilir Dukung Gerakan Nasional Aksi Bergizi
Terpisah, Direktur Ditrreskrimsus Polda Sumsel, Kombes Pol Barly Ramadhany SH SIK, didampingi Kabid Humas, Kombes Pol Supriadi mengatakan, pelimpahan berkas bersama tersangka dan barang bukti ini lantaran sudah dinyatakan lengkap (P-21).
"Kasus ini merupakan pengembangan dari kasus yang sama di Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan," terang Barly.(*)