RSMH Bakal Siapkan Layanan Khusus Pasien Gagal Ginjal Akut pada Anak

Rabu 19-10-2022,19:38 WIB
Reporter : Hetty
Editor : Edward Desmamora

OGAN ILIR, SUMEKS.CO - Adanya kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal atau Acute Kidney Injury (AKI) yang tajam pada anak utamanya di bawah usia 5 tahun, juga menjadi perhatian khusus dari RSMH Palembang. 

Kepala Humas RSMH Palembang, Hidayati mengungkapkan, pihaknya belum bisa memberikan informasi yang lebih detail terkait hal ini, lantaran akan melakukan rapat koordinasi terlebih dahulu terkait pelayanan yang akan diberikan kepada pasien Gangguan Ginjal Akut. 

"Kita sudah koordinasi dengan pelayanan medik. Besok RSMH akan mengadakan rapat koordinasi dengan unit terkait," terangnya saat dikonfirmasi SUMEKS.CO, Rabu, 19 Oktober 2022. 

Sebagaimana diketahui, Kemenkes RI sudah menerbitkan Keputusan Dirjen Yankes tentang Tata Laksana dan Manajemen Klinis AKI pada anak yang ditujukan kepada seluruh Dinas Kesehatan dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes). 

BACA JUGA:206 Anak Gagal Ginjal, Penjual Obat Sirup Dihentikan Sementara

Kemenkes juga telah mengeluarkan surat edaran kewajiban penyelidikan epidemiologi dan pelaporan kasus AKI yang ditujukan kepada seluruh Dinas Kesehatan, Fasyankes, dan Organisasi Profesi. 

Jumlah kasus yang dilaporkan hingga 18 Oktober 2022 sebanyak 206 dari 20 provinsi dengan angka kematian sebanyak 99 anak, di mana angka kematian pasien yang dirawat di RSCM mencapai 65 persen.

Untuk meningkatkan kewaspadaan dan dalam rangka pencegahan, Kemenkes sudah meminta tenaga kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan untuk sementara tidak meresepkan obat-obatan dalam bentuk sediaan cair atau sirup, sampai hasil penelusuran dan penelitian tuntas.

Kemenkes juga meminta seluruh apotek untuk sementara tidak menjual obat bebas dan atau bebas terbatas dalam bentuk cair atau sirup kepada masyarakat sampai hasil penelusuran dan penelitian tuntas.

BACA JUGA:Gejala Awal Gagal Ginjal pada Anak, Orangtua Diminta Waspada

Sebagai alternatif dapat menggunakan bentuk sediaan lain seperti tablet, kapsul, suppositoria (anal), atau lainnya. 

Kemudian, perlunya kewaspadaan orang tua yang memiliki anak balita dengan gejala penurunan jumlah air seni dan frekuensi buang air kecil dengan atau tanpa demam, diare, batuk pilek, mual dan muntah untuk segera dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat.(*)

 

Kategori :