"Almarhum Abah selalu berpesan agar dacing ukuran kemasan kopi saat ditimbang tidak boleh lurus, harus agak dilebihkan sedikit dari takaran dacing, dan itu tetap dipertahankan juga hingga sekarang," kata Sulung dari empat saudara ini bercerita kepada SUMEKS.CO.
BACA JUGA:Yuk, Ngopi di Kopi Apek Legendaris
Untuk kemasan sendiri, kopi Cap Sendok Mas sendiri terdiri dari berbagai ukuran kemasan ada yang 45 gram, 90 gram dan 225 gram, dengan harga yang terjangkau namun bisa menikmati kopi dengan rasa yang khas.
Kopi bubuk ini, kata Kiki badai Pandemi COVID-19 beberapa waktu lalu tidak terlalu berpengaruh dengan usahanya, karena mempunyai pangsa pasar tersendiri, punya langganan dari zaman orang tua hingga sekarang masih tetap setia dengan kopi Cap Sendok Mas.
Keunikan lainnya, lanjut Kiki dari dulu kopi Cap Sendok Mas dibuat agar selalu fresh, yakni membatasi jumlah produksi kopi perhari kurang lebih 200 kg saja, hal itu dilakukan guna menjaga kualitas dan cita rasa khas Kopi Cap Sendok Mas.
"Untuk produksinya kita batasi, misalnya hari ini produksi hanya untuk empat hari saja, jadi setelah empat hari baru kita produksi lagi, sehingga produksi Kopi Sendok Mas saat berada ditangan konsumen masih dalam keadaan fresh," kata Kiki.
Sebagai salah satu pecinta kopi, untuk menikmati cita rasa khusus dia menyarankan agar menyimpan kopi bubuk Cap Sendok Mas tidak lebih dari enam bulan saja.
Dia berharap, usaha kopi bubuk Cap Sendok Mas yang dirintis turun temurun ini mendapat perhatian khusus baik dari pemerintah ataupun stakeholder, guna lebih mempromosikan atau memperkenalkan potensi usaha Kopi Khas Palembang khususnya.