BANYUASIN, SUMEKS.CO - Bupati Banyuasin Askolani SH MH menilai penanaman padi IP 200 di Banyuasin belum berjalan maksimal.
Hal ini diungkapkan Askolani ketika melakukan penanaman perdana padi IP 100 di Desa Saleh Agung Kecamatan Air Salek Banyuasin, Rabu 5 Oktober 2022.
Askolani mengatakan untuk penanaman IP200 masih ada kendala, yaitu hampir mayoritas persawahan di Banyuasin masih menggunakan irigasi teknis. "Hanya andalkan cuaca/alam," jelasnya.
Selain itu pada saat pelaksanaan IP 200 itu, curah hujan tinggi sehingga air pasang.
BACA JUGA:Askolani Borong Sayur, Program Gertas Terbukti Berhasil
"Tidak ketinggalan hama tikus, wereng dan lain sebagainya yang lebih banyak. Sehingga sulit dikendalikan," tukasnya.
Askolani menilai masih banyak petani yang kurang yakin dalam melaksanakan tanam IP 200 itu.
Padahal menurut Askolani, sudah ada beberapa kecamatan yang sukses dalam menerapkan IP 200 seperti Tanjung Lago, Muara Telang, Karang Agung Ilir, Sumber Muara Telang.
Pemkab Banyuasin akan terus mendorong dan memberi perhatian lebih kepada petani untuk yakin dalam tanam IP 200.
BACA JUGA:Tahun 2023, Askolani akan Lebih Fokus Bangun Bumi Sedulang Setudung
Saat ini petani di Banyuasin masih proses tanam IP 100, dan itu dilakukan secara serentak oleh petani.
Lebih lanjut Askolani menegaskan kedepannya Banyuasin ditargetkan dalam naik peringkat sebagai penghasil lumbung pangan nasional. Saat ini, Banyuasin berada di peringkat empat secara nasional dan satu satunya kabupaten di luar pulau Jawa.
Sementara itu, Sarip SP Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Banyuasin mengatakan kendati ada kendala dalam tanam IP200. Tapi pihaknya yakin, target yang telah dicanangkan dapat tercapai. "Kita optimis, " katanya.
Sarif menambahkan rencana tanam tahun 2022 248.109 hektare dan sudah realisasi Agustus 2022 218.771 hektare. Kemudian rencana panen tahun 2022 sebanyak 240.332 hektare dan telah realisasi 199. 535 hektare.
BACA JUGA:Pemkab Banyuasin Terima 20.000 Blanko KTP E dari Kemendagri