MALANG, SUMEKS.CO – Kabar duka kembali datang dari pentas sepak bola Indonesia. Puluhan suporter dikabarkan meninggal dunia dalam kerusuhan Kanjuruhan, usai pertandingan bertajuk Derby Jatim, Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam.
Stadion Kanjuruhan berubah menjadi arena kericuhan antara suporter Arema FC atau Aremania dengan polisi.
Kerusuhan Kanjuruhan pecah setelah wasit meniup pluit tanda akhir laga Arema vs Persebaya dalam laga pekan ke-11 Liga 1 2022/23 yang berakhir 3-2 untuk Bajul Ijo
Ribuan Aremania tiba-tiba merangsek masuk ke lapangan dan merusak berbagai fasilitas stadion. Bahkan mobil polisi juga dibakar massa.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Si Jago Merah Mengamuk di Galangan Kapal Gandus
Menghadapi ‘serbuan’ Aremania, polisi menembakkan gas air mata untuk menghalai massa yang kian beringas.
Akibatnya, puluhan suporter terkapar tak berdaya. Ada yang pingsan, ada pula laporan yang menyebut mereka meninggal dunia karena kekurangan oksigen.
Akun instagram Arekmalang_id menyebut sedikitnya 15 orang meninggal dunia akibat kericuhan di Kanjuruhan ini. Bahkan ada di antaranya anak-anak.
“Info korban MD 15 orang itu valid, akan tetapi info korban MD 40 orang masih admin update terlebih dulu mengenai keaslian info tersebut,” tulisnya.
BACA JUGA:Syok Akun Info GTK kosong, Guru Lulus PG ini Memohon Bantuan Kemendikbudristek: Tolong Bu Nunuk
Kabar lebih mengejutkan disampaikan akun twitter Tio Nugroho @t10nugroho bahkan menyebut ada 60 suporter meninggal dunia akibat kerusuhan Kanjuruhan itu.
“Korban meninggal sudah 60 orang hingga pukul 01.00 WIB,” cuit akun tersebut, dipantau Pojoksatu.id, Minggu (2/10) dini hari.
“Kemungkinan masih bisa bertambah karena kapasitas RS tidak mampu menampung, banyak korban (kebanyakan terkena gas air mata) yang tidak bisa mendapatkan penanganan saat ini, kita doakan bersama ya guys,” lanjutnya.
Belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian maupun panitia pelaksana pertandingan Arema vs Persebaya, terkait insiden Aremania rusuh di Kanjuruhan ini.
BACA JUGA:Syok Akun Info GTK kosong, Guru Lulus PG ini Memohon Bantuan Kemendikbudristek: Tolong Bu Nunuk