Soal Tim Bayangan, Nadiem Makarim Akui Salah Pilih Padanan Kata

Rabu 28-09-2022,14:06 WIB
Editor : Wiwik

 

JAKARTA, SUMEKS.CO -  Nadiem Makarim ini sedang repot menjelaskan soal 400 orang tim bayangan di kementeriannya. Mas Menteri  buru-buru mengklarifikasi dan mengakui jika dirinya salah memilih padanan kata.

’Tim bayangan yang dimaksud sebelumnya adalah vendor,’’ tegas Menteri Dikbudristek Nadiem Makarim yang kerap disapa  Mas Menteri.

Gegara tim bayangan inilah, Mas Menteri dapat standing applaus ketika berbicara di agenda United Nations Transforming Education Summit di markas besar Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) beberapa hari lalu.

Namun sebaliknya, Mas Menteri justru kena semprot oleh sejumlah anggota Komisi X DPR RI, Senin (26/9) lalu. Malah saat ini sejumlah elemen pendidikan mendesak BPK untuk mengaudit sumber dana yang digunakan Menteri Nadiem untuk menggaji personil tim bayangan.

BACA JUGA:Desak Audit Dana Tim Bayangan Kemendikbudristek

Menurut Nadiem Makarim, 'shadow organization' terlibat dalam mendesain produk kebijakan yang dikeluarkan Kemendikbudristek. Kementeriannya dan tim bayangan tersebut menerapkan filsafat kemitran dan gotong royong. Tim bekerja sama dengan setiap Dirjen di Kemendikbud Ristek untuk mengimplementasikan kebijakan melalui platform teknologi.

Negara-negara lain menurutnya tertarik dengan inovasi budaya kerja dalam Kemendikbudristek, lantaran mereka menerapkan gotong royong terhadap vendor.

"Dalam Kemendikbudristek kami, tidak memperlakukan mereka sebagai vendor, walaupun secara kontraktual sudah jelas mereka vendor.  Seluruh tim kita adalah tim permanen yang merupakan suatu vendor yang dirumahkan di bawah anak perusahaan Telkom.

BACA JUGA:Diduga Keracunan Asap Genset, Karyawan Minimarket Tewas

Di situlah mereka,  dan memang mereka itu secara teknis adalah vendor," kata Nadiem dalam Rapat Kerja bersama Komisi X di DPR RI, Senin (26/9).

"Saya ada kesalahan dalam menggunakan kata shadow organization. Yang saya maksudkan itu sebenarnya organisasi ini adalah mirroring terhadap kementerian kami," kata dia.

Mekanisme kerja vendor atau tim itu kata Nadiem Kemendikbudristek menyampaikan arahan kepada tim. Lalu, tim akan melakukan pengecekan dan validasi. Soal anggaran, Nadiem menyebutkan menggunakan anggaran Kemendikbudristem untuk menggaji 400 orang tersebut.

‘’Mereka ini dari GovTech Edu yang menjadi mitra.’’

Tim dari GovTech Edu pun bisa berkoordinasi dengan baik saat bekerja bersama direktorat-direktorat jenderal di Kemendikbudristek.  Sejauh ini, GovTech Edu turut berkontribusi dalam pembuatan produk teknologi seperti Merdeka Mengajar, ARKAS and SIPLah, Kampus Merdeka, Rapor Pendidikan dan Belajar.id. (*/cnn)

Kategori :