JAKARTA, SUMEKS.CO - Pelatnas Cipayung sedang ada masalah. Keretakan hubungan antara Kevin Sanjaya Sukamuljo dan sang pelatih Herry Iman Pierngadi terjadi. Mantan pemain dan pelatih ganda campuran Pelatnas PBSI Richard Mainaky memberikan tanggapan atas polemik yang terjadi.
Sudah mengikuti info terkait Herry IP dan Kevin Sanjaya?
Ya, saya sudah baca semalam tuh (26/9). Kevin dan Koh Herry sudah ada di judul terkait keretakan ya.
Sebagai mantan pemain dan pelatih pelatnas, apa yang sebaiknya dilakukan untuk mengatasi persoalan ini?
Kalau menurut saya yang sudah mencetak seorang atlet juara dunia, atlet harus tetap menghargai pelatihnya ya. Tetap sih Kevin sama (Marcus Fernaldi) Gideon sampai seperti sekarang ini kan dari Herry IP dan asisten (pelatih ganda putra) Aryono Miranat. Lalu, ada dukungan dari PBSI. Tapi, saya kan tidak tahu persis kejadian di sana bagaimana. Saya baca tuh Kevin sudah tidak mau dilatih Herry IP. Dan, Herry bilang, Kevin-nya tidak mau. Jadi, saya kira harus duduk bersama dengan kepala dingin.
BACA JUGA:Bungkam Wakil Jepang, The Minions Susul Fikri/Bagas
Terkait Kevin yang tidak mau dilatih lagi oleh Herry IP, menurut Anda bagaimana?
Ya itu kita tidak tahu perkataan dia itu. Itu otomatis PBSI harus kasih solusi segera. Dipanggil atlet dan pelatih. Karena ini kan mereka belum mencapai prestasi tertinggi, yaitu Olimpiade dan kejuaraan dunia. Kalau untuk sampai munculnya keretakan, saya tidak tahu persis bagaimana. Karena saya sudah di Manado, jauh. Intinya, harus saling menghargai. Kalau soal plus minus itu pasti ada. Keputusan pelatih ada kekurangan, atlet juga ada kekurangannya. Semua saling mengisi. Jadi, di sini Rionny Mainaky sebagai Binpres dan PBSI harus di tengah-tengah. Jangan biarkan polemik ini menggelinding terus.
Apakah Coach Richard sudah kasih masukan juga ke Rionny (Rionny merupakan adik Richard)?
Belum. Saya sih tidak mau terlalu mencampuri ya. Kemarin saya WA (WhatsApp) mengenai hal biasa-biasa saja. Biasa di keluarga kan ada acara apa. Mungkin Rionny dengan kejadian ini harus ambil tindakan. Dipanggil keduanya dan diselesaikan. Itu kan tugasnya Rionny sebagai Kabidbinpres sama PBSI.
Kevin bilang sejak awal diremehkan karena posturnya dengan Gideon sama-sama kecil. Tanggapan Anda?
Hehehe, kalau itu saya tidak tahu betul atau tidak. Saya tidak tahu. Tapi, yang penting, kalau di saya juga (dulu) ada pemain pendek, Debby Susanto. Tapi, mana pernah saya mandang sebelah mata dia. Saya tidak tahu mungkin Kevin cuma emosi saja sampai dia bisa katakan seperti itu. Saya rasa sih pelatih kalau melihat atlet pendek tapi punya potensi akan dilatih semaksimal mungkin. Kalau pandangan sebelah mata, otomatis saya rasa sih ganda putra tidak sehebat sekarang ya. Kalau sekarang, kita lihat, PBSI tanpa ganda putra habis. Iya kan. Karena sekarang tumpuan utama di ganda putra yang dominan setelah Owi/Butet (ganda campuran) mundur. Saya rasa sih tidak mungkin lah Koh Herry pandang sebelah mata.
BACA JUGA:BWF Rilis Rangking Terbaru, The Minions Kokoh Diurutan Pertama
Dengan kekisruhan ini, jelas tidak menguntungkan bagi Kevin/Gideon dan ganda putra secara keseluruhan?
Iya, iya. Otomatis ini saya bilang harus diselesaikan secepat mungkin. Karena ini mengganggu orang di sana kan kalau ada satu masalah, ada kubu ini kubu itu. Harusnya di sana kan Kevin/Gideon harus ada panutan seperti Hendra (Setiawan)/M. Ahsan. Itu kan selevel juara dunia dan Olimpiade. Mereka harus punya panutan seperti itu. Kalau Hendra/Ahsan kan hampir tidak ada masalah kan di sana (pelatnas). Mungkin harus dibawa juga sih Hendra dan Ahsan. Dibawa duduk bersama. Karena mereka tetap seniornya dan berprestasi duluan. Itu seperti yang saya lakukan dulu misalnya Praveen (Jordan) dan Debby (Susanto) dan semuanya di ganda campuran (ada masalah). Pastinya mereka menghormati Tontowi Ahmad/Butet (Liliyana Natsir). Iya kan. Mau bagaimanapun, prestasi sudah beda langit sama bumi.