SUMEKS.CO - Kritik wacana pemerintah mengkonversi kompor gas LPG 3 Kg ke kompor listrik atau kompor induksi. Mulan Jameela sebut kompor listrik tak cocok untuk memasak masakan lokal Indonesia.
Anggota Komisi VII DPR RI itu memeinta pemerinta untuk mengkaji ulang wacana tersebut. Mulan meminta agar kebijakan tersebut tak dilakukan secara terburu-buru.
Mulan Jameela mengaku, meski saat ini telah memiliki kompor listrik, terkadang dirinya masih menggunakan kompor gas untuk memasak.
"Ini saya jujur ya, kapasitas saya sebagai anggota dewan dan sebagai emak-emak. Kami di rumah saja punya kompor listrik tetap tak bisa lepas dari yang gas karena masakan Indonesia ya beda bukan masakan orang bule yang pancinya ya seukuran begitu saja," ucap Mulan, dikutip dari YouTube Komisi VII DPR RI, Jumat 23 September 2022.
BACA JUGA:Presiden Perintahkan Konversi LPG ke Kompor Induksi, PLN: Kami Sudah Siap
Tak hanya itu, Mulan juga khawatir kompor listrik akan membuat tagihan membengkak. Maklum, kapasitas kompor listrik mencapai 1.000 watt.
"Masyarakat yang kekurangan daya listriknya kan 450 VA, ini kebutuhannya 1.200-1.800 watt," jelas Mulan.
Sebelumnya, Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan pihaknya sedang melakukan uji coba konversi LPG 3 kg ke kompor listrik di tiga kota, yakni Denpasar, Solo, dan salah satu kota di Sumatera.
"Ini uji coba untuk melihat penerimaan masyarakat sekaligus mempelajari aspek tekniknya, misalnya berapa kapasitas daya tungku yang cocok," ungkap Dadan.
BACA JUGA:Kompor 450
Untuk tahun ini, pemerintah akan membagikan kompor listrik kepada 300 ribu rumah tangga miskin yang terdaftar di Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Paket itu terdiri dari satu kompor listrik, satu alat masak, dan satu Miniature Circuit Breaker (MCB) atau penambah daya khusus untuk kompor listrik.(aud/sfr/cnn)