AKBP Mike Hardy menambahkan, berdasarkan banyak laporan yang masuk ke Polres Bireuen atau Polres lainnya terkait kasus perampokan uang, umumnya pelaku mengincar uang nasabah yang baru saja diambil dari bank.
Ditambahkannya, keempat pelaku ditangkap tim gabungan di kawasan Batubara, Sumatera Utara, Selasa 13 September 2022.
Saat itu, kawanan ini dalam perjalanan hendak kembali ke Palembang. Setelah ditangkap, digelandang ke Bireuen untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.
Pengakuan Ah Nov yang mengaku sebagai pimpinan komplotan ini, dia berangkat dari Lhokseumawe ke Bireuen bersama beberapa orang lainnya.
BACA JUGA:Pasutri di Sungsang Ditembak dan Dirampok, Mayat Suami Dibuang ke Rawa-rawa
Sebelumnya dapat informasi penarikan uang di Bank Aceh Kantor Samalanga. Informasi itu didapat dari rekannya yang berada di Lhokseumawe. “Mata-mata” itu juga warga Palembang, berinisial B.
Tugasnya memang memantau di dekat bank. Yang diincar, nasa- bah-nasabah yang menarik uang tunai dalam jumlah banyak.
Kemudian, informasi itu disampaikan kepada Ah Nov Cs. Selain memantau, pelaku juga membuntuti nasabah itu dari Samalanga sampai ke Bireuen.
Setiba di Bireuen, masing-masing membagi tugas dan beraksi ketika kondisi aman.
BACA JUGA:Foto Tiga Eksekutor Perampokan Disebar di Sumsel
“Saya yang melakukan aksi, memecahkan kaca mobil dan mengambil uang,” ujar Ah Nov sembari menundukkan kepala.
Usai melakukan aksi, mereka langsung kabur ke Medan dengan maksud kembali ke Palembang.
Ditanya seberapa mudah dan sering melakukan aksi di Aceh, para tersangka mengaku hanya coba-coba saja. “Coba-coba saja,” ujar Ah Nov.
Dari pengakuan awal, komplotan “duta” ini berbagi tugas.
BACA JUGA:Dua Spesialis Rampok Nasabah Bank Ditangkap di Bengkulu, Terlibat Aksi di Pantai Indah Kapuk?
Ada yang memantau dekat bank, ada yang mengkoordinir atau beraksi. Sistem komplotan ini, usai merampok kabur tinggalkan Aceh.