MUARA ENIM, SUMEKS.CO - Para pengguna jalan terutama roda dua dan pedagang kaki lima keluhkan proyek pengerasan jalan dipintu perlintasan sebidang milik PT KAI.
Pasalnya, selain membahayakan juga terlalu menanjak dan curam sehingga menyulitkan pengguna jalan bahkan sering terjatuh dan tergelincir ketika melintasinya di pintu perlintasan rel sebidang milik PT KAI di RW 01, Kelurahan Muara Enim, Kecamatan Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Senin (19/9).
Dari informasi dan pengamatan di lapangan, bahwa hamparan batu pecah terlihat menumpuk dipintu perlintasan KA di Kelurahan Muara Enim yang merupakan akses utama masyarakat untuk keluar masuk ke kota Muara Enim (Pasar, red).
Menurut warga baru pecah tersebut dihamparkan oleh pihak PT KAI pada malam hari dengan maksud untuk diaspal, namun sampai pagi hari ternyata pengerjaannya belum kelar sehingga ketika pagi hari sewaktu warga mulai berkatifitas banyak yang terjebak dan terjatuh sebab batu tersebut licin dan berlari ketika dilintasi kendaraan baik roda dua dan empat.
BACA JUGA:Soal Anggaran Pilwabup, Dua ASN Diperikasa Kejari
Bahkan para tukang becak dan gerobak kaki lima harus didorong beramai-ramai untuk melintasi lokasi tersebut sehingga membuat aktifitas warga benar-benar terganggu. “PT KAI kalau mau mengerjakan proyek lihat dulu Sikon. Jangan mau cepat saja tetapi hasilnya asal-asalan,” ujar Awi (54) warga Kelurahan Muara Enim yang kesusahan melintas.
Menurut Awi, PT KAI kalau mau bekerja seharusnya dikaji dahulu, mulai metode yang akan digunakan dan material yang dipakai.
Kalu lokasi ini selalu ramai dan padat, tentu harus digunakan sistim buka tutup dan gunakan rambu-rambu serta petugas untuk mengeleminir insiden yang menyebabkan kerugian di masyarakat.
Jika mau diperbaiki seharusnya jangan setengah-setengah, seperti lakukan dulu pengecoran dan setelah itu diaspal sehingga hasilnya benar-benar kuat tidak mudah hancur.
BACA JUGA:Tiga Kurir Sabu Sumbar Divonis Seumur Hidup
Jangan sebaliknya, mau cepat saja dan mencari yang mudah, cukup dengan ditimbun batu agregat dan koral setelah itu di aspal. Ini pasti tidak akan lama aspalnya sudah hancur kembali karena pondasinya kurang padat.
“Lebih baik lama tetapi kualitasnya baik daripada cepat tetapi kualitasnya buruk dan akan terus menjadi PR,” tegasnya.
Ketua RW 01 Kelurahan Muara Enim, Welki mengatakan pihaknya sudah menghubungi penanggungjawab pengerjaan pengerasan jalan tersebut, sebenarnya sudah sejak lama PT. Kereta Api Property Manajemen (KAPM) ingin menaikkan jalan tersebut, namun sempat diminta untuk menunggu ditakutkan hal semacam ini terjadi.
Pengerasan dan penimbunan ini dilakukan sejak tadi malam, namun sudah diberikan peringatan untuk menyelesaikan dalam tempo satu malam, karena jalur ini bukan hanya RW 01 yang melintas tapi akses RW lain dari RW 01 sampai 07.
BACA JUGA:Harnojoyo Setuju Penggunaan Mobil Listrik