Mantan Anggota Tim Mawar itu juga menilai saat Effendi Simbolon menyebut institusi TNI seperti gerombolan preman, hal itu sudah mencederai kehormatan intitusi dan prajurit TNI, bahkan dia juga menilai ucapan tersebut seperti ucapan yang terlontar dari mulut PKI dahulu kala.
Kalau dia sebut TNI seperti gerombolan ormas, sambung Fauka, hal itu sudah melukai hati prajurit TNI yang sudah gugur di daerah operasi, seperti Aceh, Papua dan Timor Timur.
Apalagi saat ini banyak anggota TNI yang sedang berjuang menjaga daerah kedaulatan Indonesia di wilayah perbatasan.
Prajurit TNI sudah bertugas selama bertahun-tahun meninggalkan anak dan istri, mereka juga rela meninggalkan keluarga demi berjuang untuk negara.
BACA JUGA:Puluhan Massa PMII Geruduk Kantor DPRD Kabupaten Ogan Ilir, Tolak Kenaikan Harga BBM
Kalau Effendi Simbolon menyebut TNI seperti gerombolan preman hal itu tentu sangat menyakiti hati para prajurit.
"Bahasa seperti ini pernah diucapkan orang-orang PKI dahulu, ini tentu tata bahasa yang tidak elegan, bahasa yang tidak seharusnya diucapkan oleh seorang anggota DPR RI," ungkapnya.
Fauka juga meminta kepada Effendi Simbolon untuk tak bersikap arogan layaknya dewa, terlebih dengan ucapannya yang sudah membuat luka hati seluruh prajurit TNI.
"Effendi Simbolon tidak boleh merasa kalau dirinya dewa di atas dewa. Jangan merasa super power dan hebat. Di saat prajurit sedang berjuang menjaga kedaulatan NKRI dia justru menyebut TNI seperti gerombolan preman," tegasnya.
BACA JUGA:Kodim 0402/OKI-OI Bakal Penertiban Aset TNI AD Rumah Dinas
Saat Effendi Simbolon menyebut TNI seperti gerombolan preman, hal itu sama saja menyebut seluruh prajurit TNI preman.
"TNI itu berasal dan dilahirkan oleh rakyat Indonesia. Bapak dan ibu TNI itu rakyat. Jadi, kalau ada yang menghina dan menyakiti TNI sama saja menyakiti rakyat. Hal itu juga yang diajarkan senior-senior saya dan guru saya Habib Luthfi bin Ali Bin Yahya, tentang nilai kebangsaan dan cinta NKRI," tegas Fauka.
"Negara ini aman karena ada peran TNI dan Polri, jadi saya berharap siapapun orangnya apalagi ini anggota DPR RI berhati-hatilah sebelum berbicara tentang TNI," tutupnya menambahkan. (mar7/jpnn)