MURATARA, SUMEKS.CO - Banjir di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) meluas. Kantor Lurah dan sekolah ikut terendam air.
Ketinggian air terus meningkat sekitar 30 Cm dari sebelumnya dan diprediksi ketinggian air akan terus bertambah.
Kepala BPBD Muratara H Zaenal Arifin melalui Kabid Kesiapsiagaan dan Penanganan Bencana, Mathir menuturkan, dari pendataan sementara ada dua kecamatan yang cukup parah terdampak banjir.
“Seperti Kecamatan Rawas Ilir yang merendam sembilan desa dan satu kelurahan,” katanya kepada SUMEKS.CO.
BACA JUGA:Empat Kecamatan di Kabupaten Muratara Banjir, Tim BPBD Siaga
Wilayah di Rawas Ilir yang terendam, diantaranya Desa Batu Kucing, Mandi Angin, BM I, Pauh, Pauh I, Tanjung Rajo, Belani, dan Beringin Sakti.
“Banjir di rawas ilir juga menggenangi fasilitas publik, seperti kantor Lurah, jalan poros antar kecamatan, sekolah. Selain permukiman puluhan hektar sawah petani ikut terendam,” kata Mathir.
BPBD Muratara masih melakukan pendataan warga yang terdampak banjir.
Andre warga Desa BM I, Rawas Ilir mengugkapkan banjir saat ini semakin dalam menggenangi permukiman warga. Paling parah sekitar 3 meter. Sejumlah fasilitas publik seperti kantor lurah, kantor Desa, Balai Desa, SDN 4 ikut terendam.
BACA JUGA:Puluhan Pekerja Tambang BSE di Muratara Keracunan, Diduga Gara-Gara Makan Jengkol
Areal perkebunan seperti sawit, karet, dan sayur milik warga ikut terdampak kebanjiran.
"Banyak warga ynang ngungsi ke tempat keluarga dari BM I ke BM II, karena di sana lokasinya lebih tinggi," katanya.
Untuk memperlancar aktivitas warga mengandalkan transportasi perahu, sembari mengangkut barangbarang dan kebutuhan mereka.
"Saat ini air semakin dalam dan arus air juga semakin deras, kalau sungai musi dalam. Otomatis banjir ditempat kami tambah dalam," katanya.
Banjir sudah terjadi selama empat hari. Masyarakat berharap, seluruh pihak ikut andil untuk membantu kebutuhan warga baik logistik, obat-obatan dan lainnya.(*)