Sebelumnya, lanjut Henriyadi, anaknya sudah ikut tes beberapa sekolah ikatan dinas seperti STAN, STPDN termasuk PTDI -STTD pada tahun sebelumnya. Namun ternyata belum berezeki. Pada tahun ini, kata dia, anaknya ikut lagi di PTDI -STTD dan ternyata berhasil.
Pihaknya memang mendukung anaknya untuk mencari sekolah yang mempunyai ikatan dinas dengan tujuan untuk mengirit biaya, sebab kalau mengandalkan penghasilannya sebagai petani kecil tentulah sulit sekali.
“Saya sangat berterimakasih kepada Pemkab Muara Enim yang telah memberikan kesempatan kepada putra daerah untuk membangun daerahnya. Dan ini bisa menjadi percontohan untuk para perusahaan menyisihkan bagian CSR-nya,” harapnya.
Hal senada juga dikatakan Panudin (42), warga Desa Lesung Batu, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim, yang merupakan ayah dari calon Taruna Sapril ini, bahwa malah dirinya tidak menyangka jika anaknya lulus dan diterima di PTDI -STTD. Sebab sejak dari awal dirinya memang kurang mendukung anaknya yang ingin melanjutkan ke Perguruan Tinggi sebab karena tidak ada biaya.
BACA JUGA:Langganan Sambung Baru ICONNET Berhadiah Wisata Religi, Buruan Daftar!
Apalagi dirinya hanya petani kecil untuk makan saja susah dan hanya tamatan SD, bahkan istrinya tidak tamat SD.
Dan ketika diberitahu anaknya diterima di PTDI -STTD, ia bingung sebab khawatir biayanya dari mana. Dan ketika diberitahu anaknya bahwa biaya pendidikannya ditanggung seluruhnya oleh Pemkab Muara Enim ia masih tidak percaya dan khawatir masih juga akan mengeluarkan biaya meski sedikit.
“Anak saya hanya dua bersaudara, dan yang lulus ini anak sulung. Dan memang beda dengan adiknya, dia ini sangat rajin ke sekolah. Bayangkan selama tiga tahun sekolah sehari saja tidak pernah Alfa ataupun sakit. Gurunya saja heran,” ujarnya.
Sebelumnya, lanjut Panudin, anaknya tersebut ingin ikut SNMPTN di UI dan UNSRI, namun dirinya tidak menganjurkan sebab masalah tidak ada biaya.
BACA JUGA:Langganan Sambung Baru ICONNET Berhadiah Wisata Religi, Buruan Daftar!
Kemudian atas anjuran keluarga besarnya ia diarahkan untuk mengikuti tes Kepolisian sebab jika lulus pendidikannya gratis dan setelah selesai pendidikan langsung bekerja menjadi Polisi. Namun anaknya ternyata mengikuti tes PTDI -STTD dan ternyata lulus.
“Saya tentu bersyukur dan mendukung sebab semua biaya ditanggung Pemkab Muara Enim. Mudah-mudahan program serupa diperbanyak dan di PT ikatan dinas lainnya sehingga putra daerah bisa membangun daerahnya sendiri bukan malah membangun daerah lain,” harapnya.(*)