KAYUAGUNG, SUMEKS.CO - Harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit turun hingga level terendam, yakni sebesar Rp2.418.
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Ir Imlan Kairum melalui Kepala Bidang Penyuluhan Pengolahan dan Pemasaran, Zulkarnain SP, harga kelapa sawit sebesar Rp 2.418/Kg tersebut, terbilang rendah.
"Kalau untuk sekarang ini produksi kelapa sawit sudah mulai berkurang daripada dahulu, karena adanya peremajaan atau replanting di sejumlah perkebunan kelapa sawit di OKI," terang Zulkarnain.
Dia menjelaskan, peremajaan kelapa sawit sendiri untuk Kabupaten OKI telah mulai dilaksanakan pada Agustus 2022. Yakni dengan luasan 21.000 hektar, sehingga dilakukan penanaman kembali.
BACA JUGA:Harga BBM Naik, Sopir Angdes di Kabupaten OKI Naikan Ongkos
Pelaksanaan peremajaan ini sebagian terlebih dahulu. Tetapi oleh pemerintah untuk pelaksanaan replanting atau peremajaan terus dilaksanakan. Bertujuan meningkatkan hasil produksi kelapa sawit.
Ketika disinggung, dengan adanya kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah, apakah telah berimbas dengan kepada komoditi perkebunan kelapa sawit, menurut Zulkarnain belum ada.
"Kalau sekarang belum ada keluhan dari petani sawit akan imbas kenaikan BBM, tetapi kedepan pasti ada dampaknya. Apalagi harga TBS masih rendah dibandingkan zaman dahulu," tegasnya.
Mengenai kenaikan BBM oleh pemerintah ini, lanjut Zulkarnain, pihaknya akan monitor terus mengenai harga dan perkembangan kelapa sawit.
BACA JUGA: Damsir dan Winda, ASN OKI Selingkuh Akhirnya Diberikan Sanksi Berat
Seperti di awal Agustus harga TBS sebesar Rp 1.865/Kg, barulah di September ini harga TBS mengalami kenaikan mencapai Rp 2.000 an /Kg nya. Harga TBS memang cenderung anjlok,
berkisar Rp 2.100/Kg.
Padahal sebelumnya harga TBS anjlok harganya mencapai Rp 3.300/Kg. Maka oleh karena itu, saat anjlok-anjloknya harga TBS sebesar Rp 2.100/Kg, petani sangat mengeluhkan.
"Kami sebagi petani kelapa sawit kalau harga rendah, jelas keuntungan yang didapatkan tidak dapat menutupi modal yang dikeluarkan," ungkap Ibnu Haviz, warga Pematang Panggang, Kecamatan Mesuji OKI.(*)