Dalam unggahannya ini, Bjorka tak menyertakan rincian harga jual. Kemungkinan sekadar unjuk gigi membuktikan ucapan sebelumnya di Telegram untuk membobol data Presiden. Ia juga menyertakan sejumlah sampel atau contoh dokumen yang dibobol. Isinya, kata Bjorka, "tittle of the letter, letters number, sender, receiver employee id, letter date etc".
Pertama, surat berjudul 'surat rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup' dengan pengirim Badan Intelijen Negara (BIN) dan penerima RI-1. Kedua, 'surat rahasia kepada Mensesneg dalam amplop tertutup' dengan pengirim Badan Intelijen Negara. Ketiga, 'Permohonan Jamuan Snack' dari Kepala Bagian Protokol dan Tata Usaha Pimpinan.
Keempat, 'Permohonan Dukungan Sarana dan Prasana', dengan pengirim Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan. Kelima, 'Gladi Bersih dan Pelaksanaan Upacara Bendera pada Peringatan HUT Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019, dengan tujuan Kepala Biro Tata Usaha.
Keenam, 'Permohonan Audiensi Kepada Menteri Sekretaris Negara Guna Menyampaikan Pandangan dan Ggaasan Mengenai Pembentukan Badan Pemasyarakatan dan Badan Pembiayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. (Kata 'Ggaasan' typo bawaan dari sampelnya) Bernomor 1376/S.Sesmen/07/2019, surat ini dikirim oleh Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara.
BACA JUGA:Baru Diresmikan 2 Bulan, Plafon Masjid Tanjak Batam Ambrol
Ketujuh, 'Penjemput Inspektur Upacara Peringatan HUT Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019 di Lingkungan Kementerian Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet'. Nomor suratnya adalah M-65/TU/TU.00.04/07/2019, pengirimnya adalah Kepala Biro Tata Usaha.
Kedelapan, 'Pemberhentian dari Jabatan Administrator dan Pengangkatan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama di Lingkungan Kementerian Sekretariat Negara' bernomor M-730/SDM/KP.01.02/07/2019, dengan pengirim Kepala Biro Sumber Daya Manusia.
Kesembilan, 'Penunjukan Plh. Deputi Hukum dan PUU Tanggal 2 s.d. 9 Agustus 2019 a.n. HS, S.H., M.H.', bernomor 1776/M.Sesmen/08/2019, dengan pengirim Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara.
Namun demikian, Bjorka tak memberi rincian isi surat-surat tersebut pada bagian sampel yang dipublikasi itu.
BACA JUGA:Survei INES: Airlangga Paling Dipilih Melanjutkan Program Jokowi
Menanggapi hal ini, Badan Intelijen Negara (BIN) membantah klaim peretas Bjorka soal surat-surat yang dikirim ke Presiden Joko Widodo bocor, termasuk dari pihaknya.
Juru Bicara BIN Wawan Purwanto mengatakan tak ada dokumen BIN yang bocor. Dia menjamin kerahasiaan segala dokumen milik BIN.
"Hoaks itu. Dokumen BIN aman terkendali, terenkripsi secara berlapis, dan semua dokumen pakai samaran," ujar Wawan dikutip dari CNN Indonesia, Sabtu (10/9/202).
Wawan menjelaskan dokumen yang dikirim ke presiden juga istimewa. Dokumen itu dilengkapi kripto atau sandi yang berubah setiap saat demi menghindari kebocoran data. Hingga detik ini, masih belum terdapat kepastian mana yang benar antara data yang diretas Bjorka atau keterangan BIN. (mcr18/jpnn/Cnbc)