PALEMBANG, SUMEKS.CO - Aksi demonstrasi aliansi mahasiswa Universitas Sriwijaya (Unsri), PGRI, Tridinanti, UIN Raden Fatah, dan buruh di Simpang Lima DPRD Sumsel berujung ricuh.
Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan barisan massa aksi. Massa tampak lari berhamburan menghindari semprotan gas air mata.
Sejumlah mahasiswa terkena gas air mata meski sudah berusaha menghindari. Bahkan ada yang tidak bisa melihat dan mendapat pertolongan dari sesama mahasiswa.
Kericuhan bermula saat ada yang diduga provokator melempar batu dari arah aparat kepolisian yang berusaha menghalau massa.
BACA JUGA:Aksi Demo Berlanjut, Beberapa Jalan Dialihkan
Lemparan batu tersebut sontak membuat mahasiswa membalas. Terjadi saling lempar antara aparat kepolisian dan kelompok massa.
"Itu provokator kayaknya," kata salah seorang Mahasiswa yang tidak mau disebutkan namanya.
Polisi lalu menembakkan gas air mata ke arah massa karena aksi unjuk rasa mulai ricuh. Banyak dari massa banyak berhamburan berlari.
Sebelumnya diberitakan, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), membuat mahasiswa Palembang melakukan aksi demontrasi.
BACA JUGA:Bentrok Pecah, Massa Pendemo Dipukul Mundur
Pada aksi yang digelar Kamis, 8 September 2022, ribuan mahasiswa Palembang turun ke jalan, dan menggelar orasi di Simpang Lima DPRD Sumsel.
Massa mahasiswa itu berasal dari Universitas Sriwijaya (Unsri), PGRI, Tridinanti, UIN Raden Fatah, buruh serta kelompok terkait lainnya.
Berbagai alat peraga demonstrasi berupa spanduk-spanduk dan flyer yang bertuliskan penolakan terhadap kenaikan harga BBM dipajang.
Disela menyuarakan tuntutan menolak kenaikan BBM, tak lupa mereka menyelipkan cara-cara kocak dan unik mengundang senyum sejenak.
BACA JUGA:Mobil Wapres Maruf Amin Dihadang Pendemo yang Menggelar Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM