Budidaya Padi Biofortifikasi Dukung Pencegahan Stunting dan Ketahanan Pangan

Rabu 31-08-2022,10:43 WIB
Reporter : Agustriawan
Editor : Edward Desmamora

LAHAT, SUMEKS.CO - Panen perdana padi varietas unggul mulai dilakukan yakni Varietas Nutrizink. Budidaya Padi Biofortifikasi TA 2022 ini ditanam di hamparan sawah salah satu kelompok tani penerima bantuan di Desa Lubuk Sepang, Kecamatan Pulau Pinang, Kabupaten Lahat.

Dari hasilnya, padi ini memiliki kelebihan dari segi produktivitas maupun kandungan nutrisi dari berasnya. Sehingga mendukung program ketahanan pangan sekaligus pencegahan stunting.

Dijelaskan Kadis Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan Kabupaten Lahat, Ety Listina SP melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian kabupaten Lahat, Dian Iskandar SP MSi menjelaskan bahwa dari segi nutrisi, beras dari padi memiliki kandungan zink yang lebih tinggi dari beras biasa yang petani tanam selama ini. 

Zink sendiri salah satu mikronutrien sebagai nutrisi untuk mencegah bayi stunting.

BACA JUGA:Tingkatkan Hasil Panen di OKU Timur, Bupati Enos Gaet PT Wilmar Padi Indonesia

Lalu dari segi produktovitas lebih tinggi dari biasanya. Untuk padi biasa per ha, untuk hasil Gabah Kering Giling (GKG) sekitar 5 ton per hektare. Lalu untuk padi varietas nutrizink mencapai 6 ton perha.

"Hasilnya jadi lebih banyak. Bila produtivitas tinggi maka mendukung upaya ketahanan pangan. Selain itu, petak lahan lain juga bisa dimanfaatkan untuk menanam tanaman lain mendukung kemandirian pangan," bebernya, Rabu 31 Agustus 2022.

Dijelaskannya pula, bahwa dengan kandungan gizi yang lebih dari padi ini. Diharapkan dapat menambah pendapatan petani. Lantaran harga bisa lebih tinggi dari padi biasa. 

Selain itu, perlunya peran stakeholder dan intansi terkait lainnya dalam upaya mendukung program pencegahan stunting dan peningkatan perekonomian petani. 

BACA JUGA:Masuk Lima Besar Provinsi Penghasil Padi Tertinggi Nasional, Sumsel Raih Penghargaan

Yakni dengan membeli beras dari padi Biofortifikasi tersebut. Agar padi tersebut bisa dijadikan makanan bagi ibu hamil dan bayi guna mencukupi gizinya. 

"Harapan ke depan beras dari padi Biofortifikasi bisa ada di posyandu-posyandu  atau puskesmas-puskesmas yang bisa dijadikan sebagai bahan makanan untuk dibagikan dalam rangka pemenuhan gizi mayarakat," tambahnya. 

Bila ada dukungan dari instansi dan stakeholder lain untuk membeli beras dari padi ini lebih tinggi. Setidaknya juga ikut membantu peningkatan perekonomian petani.

Kembali ditekankannya, bahwa dibutuhkan sinergisitas, kerjasama dan kerjabersama semua pihak dalam mendukung keberhasilan program penurunan angka stunting. 

BACA JUGA:Waspada, Kepinding Tanah Ancam Tanaman Padi di Pagaralam

Kategori :