SUMEKS.CO – Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bela Negara (PKKBN) bagi Mahasiswa Baru Tahun 2022 untuk melakukan Literasi Digital di segmen pendidikan tingkat perguruan tinggi.
Dalam upacara pembukaan PKKBN UPNVY yang bertema Membangun Optimisme Bernegara untuk Indonesia Maju di Era Revolusi Industri 4.0 tersebut, Direktur Pemberdayaan Informatika, Bonifasius Wahyu Pudjianto menjadi narasumber yang menyampaikan langsung mengenai Literasi Digital. Sosialisasi tersebut dilaksanakan pada Hari Sabtu, 13 Agustus 2022 di Gedung Auditorium Kampus Condong Catur UPNVY dengan jumlah 5.463 peserta.
Kegiatan kali ini merupakan kolaborasi ketiga antara Kemenkominfo dan UPNVY di Tahun 2022, yang sebelumnya telah menyelenggarakan kegiatan Training of Trainers (ToT) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang disambut baik oleh UPNVYK dengan adanya Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Rektor UPNVY dan Dirjen Aptika.
Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 menyebutkan bahwa Indonesia masih berada dalam kategori “sedang” dengan angka 3.49 dari 5,00.
BACA JUGA:Gedung Kembar Jadi Rumah Rehabilitasi Narkoba
Merespon hal tersebut, Kemenkominfo bekerja sama dengan UPNVY untuk memberikan materi mengenai 4 pilar utama Literasi Digital yang meliputi kecakapan digital (digital skill), etika digital (digital ethics), budaya digital (digital culture), dan keamanan digital (digital safety) dalam kegiatan PKKBN UPNVY Tahun 2022.
Di hadapan ribuan mahasiswa baru, Direktur Pemberdayaan Informatika, Bonifasius Wahyu Pudjianto menjelaskan mengenai pentingnya Literasi Digital bagi semua kalangan masyarakat tanpa terkecuali, utamanya bagi para mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa yang diharapkan dapat menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dalam menyambut Era Digital 5.0.
Beliau menjelaskan bahwa terdapat tiga tingkat kemampuan Literasi Digital yaitu Basic Digital Skill, Intermediate Digital Skill, dan Advance Digital Skill.
Dalam rangka menyiapkan SDM Indonesia yang unggul, pemerintah telah memiliki program untuk meningkatkan kemampuan literasi digital di ketiga tingkat tersebut. Pemerintah melalui Kemenkominfo memiliki program Intermediate Digital Skill dan Advance Digital Skill.
Kemenkominfo berharap dapat berkontribusi sebesar 200.000 digital talents atau sepertiga dari target keseluruhan sebesar 600.000 dengan memberikan fasilitas pelatihan terkait coding, big data, machine learning, artificial intelligence, dan sebagainya.
Kemenkominfo memberi training di tempat terbaik seperti Facebook, Google, Oracle, dan lain sebagainya.
“Pemerintah memberikan training selama 3 bulan dan selanjutnya harus melakukan ujian untuk sertifikasi, Selain itu untuk advanced ditujukan untuk kepala daerah/pimpinan Lembaga dan perusahaan swasta untuk mengikuti pelatihan terkait digital di berbagai kampus seperti MIT, Cornell, Harvard, Imperial College, Shinwa, Oxford, dan lain-lain. Jadi pemerintah menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dapat mengamankan dunia digital Indonesia di masa depan.” jelas Bonifasius.
Di kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Bela Negara (PKKBN) tersebut Bonifasius Wahyu Pudjianto tidak lupa menjelaskan pentingnya etika di dunia digital.
“Terkait dengan etika, kita harus memahami dan cermat dalam memanfaatkan media sosial, perhatikan netiket atau internet etiquette. Etika di dunia nyata dan digital itu sama, jangan melakukan cyberbullying, pencemaran nama baik, dan menyebarkan hal yang tidak baik. Konsekuensi hukum di dunia nyata dan digital itu sama”, tuturnya.